Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) menyiapkan langkah strategis jangka menengah dan panjang melalui penyusunan roadmap pengembangan peralatan dan infrastruktur terminal petikemas periode 2026–2030.
Roadmap ini disusun untuk mengantisipasi pertumbuhan arus petikemas nasional sekaligus memperkuat daya saing terminal petikemas Indonesia.
Corporate Secretary SPTP Widyaswendra menyampaikan bahwa roadmap tersebut menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung penurunan ongkos logistik nasional melalui peningkatan efisiensi layanan kepelabuhanan dan penguatan ekosistem logistik, khususnya di kawasan Indonesia Timur.
Baca Juga: Sah! Hans Patuwo Resmi Nahkodai GOTO, Gantikan Patrick Walujo
“Kami bersyukur dapat mendukung kegiatan ini dan berterima kasih atas peran Forum Wartawan Maritim Indonesia (Forwami) dalam menyampaikan informasi yang konstruktif terkait upaya peningkatan efisiensi logistik, sejalan dengan peran dan tanggung jawab SPTP,” ujarnya dalam kegiatan Media Gathering & Lunch Talk Forwami bersama manajemen SPTP di Jakarta, Rabu (17/12/2025).
Sebagai pengelola terminal petikemas nasional, SPTP menegaskan komitmennya mendukung kebijakan pemerintah dalam menekan biaya logistik melalui peningkatan kinerja terminal dan standarisasi layanan di seluruh wilayah operasional.
Widyaswendra menyoroti masih adanya ketimpangan muatan antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur.
Menurutnya, arus barang dari wilayah barat ke timur umumnya penuh, namun tingkat keterisian kapal saat kembali hanya sekitar 30%.
“Ketidakseimbangan ini berdampak langsung pada tingginya ongkos logistik,” jelasnya.
Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil: Sawit Papua Bisa Jadi Penopang Program B50
Ia menilai terdapat tiga kunci utama untuk menurunkan ongkos logistik di Indonesia Timur, yakni peningkatan konsumsi masyarakat, pertumbuhan arus ekspor-impor, serta masuknya investasi yang berkelanjutan.
“Jika tingkat keterisian muatan meningkat, ongkos logistik akan turun secara alami,” katanya.
Sebagai langkah konkret, SPTP terus memperkuat kapasitas dan kinerja terminal. Salah satunya tercermin dari kinerja Terminal Petikemas Semarang (TPKS) yang pada akhir 2025 berpotensi mencatatkan throughput 1 juta TEUs untuk pertama kalinya.
Pencapaian ini didukung penguatan infrastruktur, modernisasi peralatan, pengembangan sistem operasi, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
“Upaya tersebut terbukti efektif ketika Jawa Tengah menjadi salah satu tujuan utama investasi yang membutuhkan dukungan pelabuhan yang andal untuk kegiatan ekspor dan impor,” ujar Widyaswendra.
Baca Juga: ManageEngine Perluas CloudSpend untuk Garap Pasar MSP dan Perusahaan Multi-Tenant
Di tengah tantangan global, sektor petikemas nasional dinilai tetap resilien. Pada 2025, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan sekitar 3%, sementara volume petikemas Indonesia masih tumbuh sekitar 5%. Kondisi ini menuntut kesiapan kapasitas dan kinerja pelabuhan nasional.
SPTP secara konsisten melakukan transformasi operasional di 32 terminal petikemas serta digitalisasi dan sistemisasi di 15 terminal.
Transformasi tersebut didukung penguatan people, process, dan technology yang berdampak pada peningkatan produktivitas, kualitas layanan, serta efisiensi waktu sandar kapal.
Selain itu, SPTP juga merencanakan elektrifikasi 73 unit peralatan utama dan pendukung guna meningkatkan efisiensi energi sekaligus menurunkan emisi, sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan.
Dalam memperkuat konektivitas, SPTP telah membuka 37 rute pelayaran domestik dan internasional, serta memperluas kemitraan strategis, termasuk kerja sama investasi dan operasional Belawan New Container Terminal (BNCT).
Baca Juga: Telkomsel–ITB Resmikan AI Innovation Hub Pertama di Indonesia, Dorong Talenta Digital
“Pelabuhan tidak lagi sekadar titik bongkar muat, tetapi harus berperan sebagai gateway ekspor-impor dan pusat transshipment internasional,” katanya.
Dari sisi kinerja, hingga November 2025, arus petikemas Pelindo Group mencapai 17,95 juta TEUs atau tumbuh sekitar 5% secara tahunan.
SPTP Group berkontribusi sekitar 68% dari total arus tersebut, dengan dominasi arus domestik sekitar 67%.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan jangka menengah dan panjang, SPTP telah menyusun roadmap pengembangan peralatan petikemas 2026–2030, termasuk pengadaan dan optimalisasi Quay Container Crane (QCC) dan Rubber Tyred Gantry (RTG) di berbagai terminal strategis.
Puluhan unit QCC dan RTG akan dioperasikan secara bertahap guna meningkatkan produktivitas bongkar muat.
Di sisi infrastruktur, SPTP menjalankan berbagai proyek pengembangan, seperti perluasan dan konversi dermaga di Tanjung Emas, pengembangan kawasan Tanjung Perak, serta pembangunan dan reconfigurasi terminal di wilayah Indonesia Timur.
Baca Juga: Peresmian RDMP Balikpapan Ditunda, Menteri ESDM Jelaskan Penyebabnya
Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapan kapasitas terminal dalam mendukung pertumbuhan arus petikemas nasional.
SPTP juga menilai program hilirisasi di Indonesia Timur mulai memberikan dampak positif terhadap peningkatan arus petikemas.
“Program hilirisasi sudah mulai berkontribusi terhadap arus petikemas. Ini menjadi sinyal positif bagi kami untuk terus meningkatkan kapasitas terminal dan memastikan standar layanan yang seragam,” ujar Widyaswendra.
Menutup paparannya, SPTP menegaskan kesiapan menjalankan penugasan pengelolaan hub port nasional sebagai bagian dari agenda strategis pemerintah.
“SPTP terus melakukan inovasi untuk mengantisipasi peningkatan arus bongkar muat. Standarisasi layanan di seluruh terminal menjadi langkah penting, termasuk pengoperasian peralatan berkapasitas besar seperti QCC super post-Panamax,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini mengangkat tema “Kinerja SPTP 2025 dan Arah Strategis 2026: Memperkuat Daya Saing Terminal Petikemas Nasional.”
Selanjutnya: Menkop Resmikan Command Center Percepat Digitalisasi & Pengawasan Kopdes Merah Putih
Menarik Dibaca: Saatnya Lebih Untung dengan Promo Gratis 3 Pizza Mania Favorit dari Domino’s Pizza
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













