kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

AP I Punya Utang Rp 32,7 Triliun, Sebagian Besar Untuk Menggarap 10 Bandara


Kamis, 23 Desember 2021 / 20:25 WIB
AP I Punya Utang Rp 32,7 Triliun, Sebagian Besar Untuk Menggarap 10 Bandara
ILUSTRASI. Pandemi Covid-19 menghantam industri penerbangan, termasuk bagi Angkasa Pura I.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura I (Persero) alias AP I saat ini memiliki utang total sekitar Rp 32,7 triliun. Utang ini terdiri dari utang kepada kreditur dan investor sebesar Rp 28 triliun, serta utang kepada pegawai & supplier sebesar Rp 4,7 triliun.

Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan mengungkapkan, utang tersebut sebagian besar digunakan untuk pembangunan dan pengembangan di 10 bandara AP I sejak tahun 2017 lalu. "Hal ini yang membuat aset kami juga meningkat tajam dari semula Rp 24 triliun di 2017 hingga diestimasi mencapai Rp 47 triliun di 2022," ungkap Handy kepada Kontan.co.id, Kamis (23/12). 

Dari sisi kinerja bisnis dan operasional, pandemi Covid-19 menghantam industri penerbangan, termasuk bagi AP I. Akibatnya, rate loss per bulan rata-rata mencapai sekitar Rp 200 miliar.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Optimistis Bisa Selamat Melewati Restrukturisasi

Sebagai gambaran, pada masa normal rata-rata AP I melayani hingga 224.580 penumpang per hari dan 1.917 pergerakan pesawat per hari. Sedangkan pada periode 1-20 Desember 2021 ini AP I melayani rata-rata 125.081 penumpang per hari dan 1.234 pergerakan pesawat per hari.

"Dibanding saat PPKM diberlakukan, rata-rata penumpang kami hanya sekitar 50.000-60.000 per hari," ujar Handy. 

Dia mengatakan, seiring dengan kondisi penerbangan yang saat ini mulai bangkit, rate loss AP I juga semakin mengecil dan menuju titik keseimbangan. Terlebih setelah program efisiensi operasional atau cost leadership program cukup berhasil dalam menghemat biaya-biaya. Selain itu, revenue non aeronautika juga mulai bergairah kembali.

Baca Juga: Sejumlah BUMN Tersandung Masalah Keuangan, Begini Catatan Anggota Komisi VI DPR RI

Guna menyehatkan keuangan serta bisa menumbuhkan kinerja, AP I akan menjalankan program restrukturisasi secara berkelanjutan hingga kondisi dan performa perusahaan kembali stabil. Handy menerangkan, ada beberapa cara yang bakal ditempuh AP I.

Langkah pemulihan ini meliputi asset recycling, intensifikasi penagihan piutang, pengajuan restitusi pajak, efisiensi operasional seperti layanan bandara berbasis trafik, simplifikasi organisasi, penundaan program investasi, serta mendorong anak usaha untuk mencari pendapatan baru (transformasi bisnis). 

"Semua itu sesuai dalam koridor program restrukturisasi yang kami jalankan," pungkas Handy.

Baca Juga: Kementerian BUMN Tunjuk Mantan Dirut INCO Jadi Bos Aneka Tambang (ANTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×