kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APBI mengkhawatirkan dampak lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia


Kamis, 28 Januari 2021 / 17:50 WIB
APBI mengkhawatirkan dampak lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia
ILUSTRASI. Tambang batubara


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya kasus Covid-19 di Indonesia menimbulkan kekhawatiran bagi para pelaku usaha, termasuk industri pertambangan batubara.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 yang telah mencapai 1 juta kasus dinilai sangat memprihatinkan. Dampak yang dirasakan bagi industri batubara akibat membeludaknya kasus virus corona antara lain potensi penurunan permintaan batubara di dalam negeri.

Hal ini tak lepas dari perlambatan operasional seiring respons para pelaku usaha batubara terhadap kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan penyebaran Covid-19.

“Selain itu, mobilitas karyawan dari dan ke area tambang juga berpengaruh, termasuk jika ada karyawan atau keluarganya yang terinfeksi,” tambah Hendra, Kamis (28/1).

Baca Juga: Kasus Covid-19 kian mengkhawatirkan, ini kata Dirut Aneka Gas Industri (AGII)

Sebenarnya, kegiatan operasional penambangan batubara di beberapa lokasi di Indonesia tetap berjalan normal secara umum sejak pandemi Covid-19 muncul, meski pihak perusahaan memberlakukan pembatasan fisik secara ketat.

Hendra pun menilai, di samping pandemi Covid-19, tantangan industri batubara lainnya yang cukup terasa adalah tingginya curah hujan yang berakibat banjir di beberapa lokasi akhir-akhir ini.

Sejauh ini, upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 di area tambang batubara diklaim APBI cukup berhasil, sehingga jumlah korban terinfeksi bisa ditekan dan tidak berdampak serius bagi kegiatan operasional.

Salah satu upaya yang telah berhasil dilakukan di sektor industri batubara adalah kepatuhan terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang ketat. Aspek ini merupakan bagian integral dari usaha pertambangan, sehingga tingkat kepatuhan perusahaan beserta karyawannya terhadap aspek tersebut sangat tinggi.

“Budaya K3 juga diturunkan ke keluarga dan lingkungan terdekat sehingga sejak awal karyawan sangat memahami pentingnya ketaatan akan aspek tersebut seperti yang dilanjutkan pemerintah,” papar Hendra.

Baca Juga: Begini kinerja operasional Freeport Indonesia di tahun 2020

Tak hanya itu, ada juga dukungan dan kerja sama para pelaku usaha batu bara dengan Kementerian ESDM terkait pencegahan Covid-19. Dalam hal ini, kedua belah pihak sejak awal pandemi terus berkoordinasi dan mengeluarkan beberapa instruksi upaya pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan kerja tambang batubara.

Berdasarkan data di laman covid19.go.id, kasus positif terkonfirmasi di Indonesia telah mencapai 1.037.993 kasus per Kamis (28/1) dengan tambahan kasus baru hari ini sebanyak 13.695 kasus. Adapun total korban jiwa akibat Covid-19 sampai hari ini mencapai 29.331 jiwa atau 2,8% dari total kasus terkonfirmasi.

Selanjutnya: Perpres harga listrik EBT molor dari target, begini penjelasan Menteri ESDM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×