Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dirinya berharap banyak terhadap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara dalam menggaet investor.
Karena itu, Darmin selaku Ketua Dewan Nasional KEK meminta kepada Direktur Utama PTPN III untuk menempatkan orang-orang yang berkompeten dalam pemasaran di Badan Usaha dan Pengelola KEK Sei Mangkei.
"Tolong Badan Usaha dan Pengelola KEK Sei Mangkei diisi orang-orang berkompeten dalam pemasaran, terutama orang yang berani menjalin kerja sama dengan pihak-pihak dan instansi di luar negeri. Tahun depan sudah harus full speed. Target kita 2000 hektaree lahan KEK Sei Mangkei digunakan investor, bukan hanya 200 hektare," kata Darmin Nasution dalam kunjungan kerja di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara, Senin, (27/11).
Di bidang perizinan dan fasilitas, lanjut Darmin, pemerintah sudah siapkan perizinan cepat yang bisa bersaing dengan negara mana pun. Nantinya investor yang akan berinvestasi di KEK hanya perlu melengkapi 8 perizinan yang tersedia di Kantor Administrator KEK.
"Setelah itu, investor tinggal tanda tangan komitmen bahwa perizinan lainnya akan segera diurus dan dilengkapi. Investor sudah bisa langsung membangun di lahan KEK," jelas Darmin.
Menko Ekonomi cukup senang saat ini banyak investasi skala besar mulai masuk ke KEK Sei Mangkei. Produksi mereka akan mengisi pasar domestik dan juga pasar internasional.
PT Alternatif Protein Indonesia (API) akan segera merealisasikan investasi di KEK Sei Mangkei senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun. Perusahaan ini akan memproduksi alternatif protein, fats, chitin, lauric acids, serta turunan dari protein dan bio-fertilizer di lahan seluas 51 hektare.
Penandatanganan Perjanjian Kompensasi Lahan dilakukan oleh PT. Alternatif Protein Indonesia (API) dengan PTPN III di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara, Senin, 27 November 2017. PTPN III merupakan BUMN pengelola KEK Sei Mangkei. Dengan tersedianya lahan, PT API akan merealisasikan pembangunan pabrik pada Januari 2018.
Sementara itu, PT Industri Nabati Lestari telah merealisasikan pembangunan pabrik dengan nilai investasi Rp 1,1 triliun pada lahan seluas 7 hektare di KEK Sei Mangkei.
Pabrik yang proses konstruksinya sudah mencapai 50 % itu akan memproduksi minyak goreng kapasitas 456.000 ton per tahun, furined fatty acid distillate 27.000 ton per tahun, dan stearin 114.000 ton per tahun. Pabrik ini ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2018.
Kemudian PT Unilever Oleochemical Indonesia yang telah berinvestasi Rp 2 triliun di KEK Sei Mangkei akan memperluas pabriknya, dari semula 18 hektare menjadi 27 hektare. Perluasan 9 hektare itu dengan nilai investasi Rp 1 triliun. Sehingga total investasi PT Unilever Oleochemical Indonesia di KEK Sei Mangkei akan mencapai Rp 3 triliun. Rencana perluasan untuk memproduksi fatty acid dan esther.
Sampai akhir 2017, KEK Sei Mangkei menyerap Investasi Rp 10,5 trilliun. Di KEK Sei Mangkei, Menko Perekonomian Darmin Nasution yang juga menjabat Ketua Dewan Nasional KEK menyaksikan beberapa kesepakatan dan perjanjian kerjasama yaitu:
1. Perjanjian Kerjasama Penyaluran Gas Bumi PTPN III dengan Pertagas (Dirut PTPN III & Dirut Pertagas).
2. Perjanjian Jual Beli Gas antara PTPN III dengan Pertagas Niaga (Direktur Pelaksana PTPN III & Dirut Pertagas Niaga).
3. Perjanjian Kerjasama Pemanfatan Dry Port antara PTPN III dengan PT KALOG (Direktur Pelaksana PTPN III & Dirut PT KALOG).
4. Perjanjian Sewa Lahan antara PTPN III dengan PT Alternatif Protein Indonesia (Direktur Pelaksana PTPN III & Dirut PT API).
5. MoU antara PTPN III dengan PT All Cosmos Indonesia (Direktur Pelaksana PTPN III & Dirut PT All Cosmos Indonesia).
Enoh Suharto Pranoto, Sekretaris Dewan Nasional KEK, menyampaikan bahwa saat ini KEK Sei Mangkei telah mengakomodir kegiatan investasi cukup signifikan. Termasuk komitmen investasi, diharapkan pada tahun 2018, investasi yang diserap dapat mencapai mencapai Rp 15-16 triliun.
Infrastruktur konektivitas wilayah seperti Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung, Jalur Kereta Api, jalan Tol dan Bandara Internasional Kualanamu memperkuat akses konektifitas wilayah dari dan ke KEK Sei Mangkei. Akan sangat mudah investor mengakses pasar melalui investasi di KEK Sei Mangkei dan kawasan industri lain di Sumatera Utara ini.
Kawasan Ekonomi Khusus dan kawasan industri lain juga bertumbuh di sepanjang pesisir pantai timur Sumatera. Di Aceh, juga akan segera beroperasi KEK Lhokseumawe, yang berbasiskan aktivitas ekonomi refinery, petrokimia.
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo menambahkan bahwa Pelabuhan Kuala Tanjung diharapkan dapat segera beroperasi pada kuartal pertama tahun 2018.
Wahyu Utomo menambahkan “loading aktivitas ekonomi KEK Sei Mangkei, beroperasinya pelabuhan Kuala Tanjung sangat vital. Beroperasinya pelabuhan ini juga sangat penting untuk menarik investasi ke KEK Sei Mangkei, karena kemudahan kegiatan industri mengakses pelabuhan”.
Dalam jangka panjang sampai 2025, pelabuhan Kuala Tanjung yang dikelola oleh Pelindo 1 ini dirancang untuk mengakomodir logistik peti kemas sampai 20 juta teus. “Dengan peran dan volume sebesar itu, intermoda transportasi (Kereta api, jalan, pelabuhan dan bandara) terintegrasi bagi Pelabuhan Kuala Tanjung adalah mutlak” jelas Wahyu Utomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News