kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Apindo Optimistis Industri Manufaktur Akan Tumbuh Positif pada Tahun Depan


Minggu, 31 Desember 2023 / 16:50 WIB
Apindo Optimistis Industri Manufaktur Akan Tumbuh Positif pada Tahun Depan
ILUSTRASI. Shinta Kamdani, Selasa (21/6). (Kontan/Lidya Yuniartha)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) percaya kinerja industri manufaktur nasional dapat terus tumbuh positif pada 2024 mendatang.

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan industri manufaktur atau industri pengolahan tercatat sebesar 5,20% year on year (YoY) pada kuartal III-2023. Kinerja industri manufaktur mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,94% pada periode yang sama.

Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani menyampaikan, kinerja industri manufaktur Indonesia memang berada dalam tren positif beberapa tahun terakhir.

Walau begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi geopolitik dunia yang bergejolak dan fluktuasi harga komoditas mempengaruhi kondisi industri manufaktur, terutama bagi perusahaan yang berorientasi ekspor.

Baca Juga: Industri Tekstil Menghadapi Sejumlah Kendala pada Tahun Ini

Apindo pun menyebut, subsektor manufaktur yang padat karya seperti industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan alas kaki masih terkontraksi.

“Sementara itu, industri makanan dan minuman masih cukup bagus kontribusinya, meski bisa lebih ditingkatkan,” ujar dia, Selasa (26/12).

Selain itu, pada dasarnya subsektor manufaktur yang berasal dari hilirisasi sumber daya alam seperti nikel, bauksit, dan lain-lain akan terus berkontribusi terhadap pertumbhuan industri manufaktur secara keseluruhan.

Untuk tahun 2024, Apindo memperkirakan bahwa industri manufaktur akan tetap menjadi kontributor utama produk domestik bruto (PDB) nasional dengan proyeksi pertumbuhan tidak kurang dari 5%.

Keberadaan Pemilu tidak akan jadi penghambat kinerja industri manufaktur asalkan berjalan dengan aman. Terlepas dari itu, pemerintah diharapkan memperhatikan hal-hal fundamental seperti kepastian hukum, konsistensi terhadap setiap kebijakan, tata kelola pelayanan usaha yang jelas dan cepat, serta minimalisir korupsi.

Baca Juga: Pasca Ledakan Smelter, Pemerintah Diminta Lakukan Evaluasi Strategi Hilirisasi Nikel

"Industri manufaktur juga harus meningkatkan skill para pekerjanya menyesuaikan perkembangan teknologi yang berlangsung cepat," kata Shinta.

Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan manufaktur harus menyesuaikan praktik bisnisnya dengan memperhatikan aspek environmental social governance (ESG) yang selaras dengan perlindungan terhadap lingkungan hidup dan sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×