kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

APM mobil beramai-ramai semarakkan pasar mobil listrik


Jumat, 06 November 2020 / 16:54 WIB
APM mobil beramai-ramai semarakkan pasar mobil listrik
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengisian listrik kendaraan bermotor jenis mobil. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

Meski demikian ia tak menampik, walau harga mahal namun segmen tersebut masih mencuri perhatian beberapa konsumen otomotif. Oleh karena itu APM tetap bersemangat meluncurkan dan memamerkan line up barunya di model kendaraan ini.

Nissan Indonesia misalnya telah meluncurkan mobil baru Kicks e-POWER dengan konsep hybrid series di tahun ini. Model mobil SUV ini bergerak seperti mobil listrik, namun membawa mesin bensin konvensional sebagai generator.

Harga mobil hybrid Nissan tersebut dibanderol sekitar Rp 449 juta per unitnya. Head of Communications PT Nissan Motor Indonesia, Hana Maharani menjelaskan salah satu motivasi APM memboyong kendaraan tersebut lantaran melihat antusiasme masyarakat terhadap mobil listrik cukup tinggi.

"Namun memang masih ada miskonsepsi tentang mobil listrik dan juga keterbatasan fasilitas charging yang ada saat ini membuat masyarakat masih ragu untuk beralih ke full EV (full elektrik)," terang Hana kepada Kontan. Namun ia menilai hal tersebut sebetulnya wajar, karena Indonesia masih di fase awal dari mobilitas full EV.

Tahun lalu pemerintah sebenarnya telah mencanangkan percepatan adopsi kendaraan listrik, dan Nissan kata Hana menyambut baik hal ini. "Karena di masa depan, kami yakin kita akan semakin beralih ke mobilitas elektrik untuk mengurangi ketergantungan pd bahan bakar minyak, lebih ramah lingkungan dan lebih minim polusi udara dan suara," katanya.

Namun menurutnya untuk menuju ekosistem listrik, butuh kerjasama dan kolaborasi dengan banyak key stakeholder, baik dengan pemerintah dan swasta. Nissan melihat, model yang baru ia luncurkan saat ini ditujukan bagi konsumen yang ingin mendapatkan pengalaman berkendara mobil listrik tapi tidak ingin direpotkan urusan charging.

Ini memungkinkan karena sistem e-POWER memungkinkan konsumen berkendara seperti mobil listrik: akselerasi halus, cepat, torsi instant, senyap dan efisien, tapi tidak bergantung pada charging external. "Bisa dibilang, e-POWER (hybrid) ini jembatan inovatif menuju mobilitas full EV, rasanya ini adalah solusi yg realistis dan tepat bagi konsumen," ujar Hana.

Selanjutnya: Hyundai bakal luncurkan dua mobil listriknya besok, Jumat (6/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×