Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat kunjungan masyarakat ke mal atau pusat perbelanjaan berangsur pulih seiring dengan semakin longgarnya pembatasan aktivitas masyarakat pasca pandemi Covid-19. Namun, saat ini para pengelola pusat perbelanjaan masih menghadapi tantangan untuk merangsang minat masyarakat agar kembali mendatangi mall dan pusat perbelanjaan.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyebut, pandemi Covid-19 telah membuat sebagian masyarakat beralih berbelanja secara daring di marketplace.
"Berdasarkan catatan APPBI, diperkirakan 20% masyarakat Indonesia saat ini memilih tetap berbelanja secara daring, kendati semakin banyak mal yang kapasitasnya telah dibuka 100%,” ujar Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjadja dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (23/7).
Ia menambahkan, sebanyak 20% masyarakat yang tidak akan kembali itu, memang cenderung menganggap mal dan pusat belanja sekadar tempat membeli barang. Padahal, mal sebetulnya bukan semata sebagai tempat berbelanja. Mal dan pusat perbelanjaan juga memiliki fungsi lain, yakni tempat untuk mencari hiburan, rekreasi, dan sebagainya.
Baca Juga: Bisnis Ritel Membaik, APPBI: Tingkat Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Bisa Sampai 80%
"Oleh karena itulah, tugas pengelola mal dan pusat perbelanjaan saat ini untuk berinovasi meningkatkan experience dan journey pengunjung," imbuh dia.
Keberadaan unsur journey inilah yang menurut Alphonzus jadi kekuatan mal dan pusat perbelanjaan jika dibandingkan marketplace online.
“Di mal itu pengunjung melakukan shopping, bukan sekadar membeli sesuatu. Aktivitas shopping itu harus dirancang agar memberikan pengalaman yang menyenangkan,” ungkap dia.
Journey yang menyenangkan itu, lanjut Aplhonzus, harus dimulai dari saat pengunjung masuk sampai meninggalkan area parkir mal atau pusat perbelanjaan.
Seringkali, kata Alphonzus, area parkir jadi sumber munculnya ketidaknyamanan pengunjung akibat ketidakpraktisan transaksi parkir, kesulitan mencari parking bay yang tersedia, sampai antrean kendaraan yang panjang saat masuk dan keluar area parkir.
Namun, inovasi sistem perparkiran juga harus tetap berpegang pada tiga prinsip utama yaitu kemudahan, kecepatan, dan keamanan. Tiga prinsip penting tersebut inilah yang ditawarkan dalam inovasi sistem perparkiran baru hasil pengembangan teknologi oleh PT Centrepark Citra Corpora (CentrePark).
CentrePark, pada Kamis, 21 Juli 2022, secara resmi memperkenalkan teknologi terbaru yang mempermudah pelanggan keluar masuk area parkir tanpa membuka kaca jendela.
Melalui inovasi ini, konsumen dapat mengakses area parkir di area perkantoran, pusat perbelanjaan atau mal, rumah sakit, area residensial, dan kawasan komersial lainnya dengan lebih cepat dan praktis. Pengelola gedung yang menerapkan sistem ini juga dapat mengurangi potensi antrean kendaraan yang hendak meninggalkan area parkir gedung.
Baca Juga: Penjualan Ritel Tergerus Mudik Hingga Tarif PPN
“Kemacetan keluar parkir gedung menjadi masalah di banyak tempat. Dengan berbagai inovasi teknologi yang dimiliki, kami menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut,” ungkap Chief Executive Officer CentrePark Charles Oentomo.
CentrePark menyediakan solusi praktis dan efisien, baik bagi konsumen pengguna kendaraan bermotor maupun para pengelola gedung. Sebuah sistem perparkiran berbasis teknologi yang dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kemudahan dan kecepatan akses parkir dengan tingkat keamanan tinggi.
Ekosistem parkir CentrePark pun hingga saat ini telah dilengkapi berbagai opsi berbasis teknologi yang membuat transaksi parkir menjadi lebih praktis, cepat, dan cashless.
Berbagai inovasi yang CentrePark hadirkan ini merupakan asli karya anak bangsa yang bertujuan untuk memajukan sistem perparkiran di Indonesia.
"Kami berharap inovasi ini juga bisa terus dikembangkan, dan diimplementasikan tak hanya oleh CentrePark dan para mitra pengelola gedung, melainkan juga perusahaan operator parkir lain serta pemerintah daerah yang ingin meningkatkan pelayanan parkir di daerahnya,” pungkas Charles.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News