kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Aptindo minta impor gandum dilakukan oleh importir produsen tepung terigu


Minggu, 25 Februari 2018 / 17:13 WIB
Aptindo minta impor gandum dilakukan oleh importir produsen tepung terigu
ILUSTRASI. Ilustrasi impor gandum


Reporter: Abdul Basith | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) meminta impor gandum dilakukan oleh importir produsen (IP) tepung terigu.

Hal itu menanggapi rencana pemerintah yang hendak mengawasi impor gandum. Pasalnya kenaikan impor gandum akibat tidak adanya impor jagung untuk industri pakan ternak.

"Kami mengusulkan impor gandum oleh IP penggiling terigu sementara untuk lainnya dengan izin khusus," ujar Direktur Eksekutif Aptindo, Ratna Sari Loppies kepada Kontan.co.id, Minggu (25/2).

Ratna bilang gandum dengan kode harmonized system (HS) tertentu memperlihatkan kenaikan. Sementara gandum dengan kode HS yang biasa digunakan untuk pakan ternak turun drastis.

Gandum yang biasa digunakan oleh pakan ternak dengan kode HS 10019999 memperlihatkan penurunan impor pada tahun 2017 sebesar 89% dibandingkan dengan 2016. Impor gandum dengan kode HS tersebut pada tahun 2017 tercatat hanya sebesar 204.613 ton turun dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 1,81 juta ton.

Sementara peningkatan impor gandum dengan kode HS 10019919 yang hampir sama mengalami kenaikan 170% pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016. Impor gandum tersebut pada tahun 2017 mencapai 3,92 juta ton naik jauh dibandingkan tahun 2016 sebesar 1,45 juta ton.

"Kenaikan tersebut akibat industri pakan sebagai pengaruh impor jagung dicekik," terang Ratna. Kenaikan akibat pakan terlihat dari kebutuhan tepung terigu di Indonesia.

Pada tahun 2017 kebutuhan gandum untuk tepung terigu di Indonesia hanya sebesar 7,98 juta ton. Berdasarkan angka tersebut, bila impor gandum tercatat sebesar 10,2 juta ton, Ratna bilang hal itu merupakan impor gandum untuk pakan. Impor gandum untuk pakan berdasarkan keterangan Ratna pada tahun 2017 mencapai 2,3 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×