kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

APTRI temukan gula rafinasi di pasar tradisional Sulawesi Selatan


Jumat, 02 Desember 2011 / 11:39 WIB
APTRI temukan gula rafinasi di pasar tradisional Sulawesi Selatan
ILUSTRASI. Kawasan properti perkantoran di Jakata,


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can


JAKARTA. Hasil investigasi Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menunjukkan penjualan gula rafinasi masih marak di pasar konsumsi. Wakil Sekretaris Jenderal APTRI M. Nur Khabsyin mengatakan, peredaran gula rafinasi itu sudah menjangkau pasar tradisional.

Bahkan dia membeberkan, pengemasan gula rafinasi dalam bentuk kiloan telah menjegal masuknya gula konsumsi dari Pulau Jawa dan pabrik gula setempat. Khabsyin mencontohkan di Sulawesi Selatan. Menurutnya, gula konsumsi produksi dari Pulau Jawa tidak bisa masuk ke pasar tradisional karena telah disesaki gula rafinasi merek Bola Manis.

Menurutnya, gula rafinasi ini diproduksi PT Makasar Tene yang dijual per sak ukuran 50 kilogram (kg). Oleh pedagang pasar tradisional kemudian dijual eceran dalam kemasan 1 kg. "Gula lokal produksi pabrik gula Camming, Bone, dan Takalar pun tidak ada," ucapnya, Jumat (2/12).

Dia mengungkapkan, karung pembungkus gula rafinasi itu bertuliskan untuk konsumsi industri. Namun, produsen yang berdomisili di Makassar dengan distributor utama PT Padi Mas dan CV Benteng Baru itu memasarkan produknya di pasar tradisional.

Bahkan, Khabsyin mengatakan, PT Makasar Tene mendapat kuota impor gula mentah sebesar 330.000 ton per tahun. Padahal, kebutuhan industri makanan minuman dan rumah tangga di seluruh Sulawesi hanya sebesar 120.000 ton per tahun.

Dia menduga, izin impor itu didapat melalui manipulasi persyaratan karena produsen bisa mengantongi kuota itu dengan melampirkan kontrak penjualan gula rafinasi pada industri makanan minuman. "Saya pastikan gula Makasar Tene merembes juga keluar Pulau Sulawesi," katanya.

Khasbyin mendesak menteri perdagangan memberikan sanksi tegas kepada PT Makasar Tene. Sebab, dia menilai perusahaan itu telah melanggar surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 527 yang menyebutkan gula rafinasi digunakan untuk industri makanan minuman dan dilarang dijual di pasaran bebas.

Dia juga meminta agar pemerintah segera mengumumkan hasil audit distribusi gula rafinasi. Sebab, peredaran gula untuk industri itu tidak hanya terpusat di satu lokasi.

APTRI telah menggelar investigasi di Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada 23-25 November 2011. Asosiasi dan petani tebu setempat itu menemukan fakta penjualan gula rafinasi secara eceran.

Daftar lokasi peredaran gula rafinasi tersebut meliputi:
1) Kota Makasar
* Pasar Tanampu, Jalan Ujung Makasar, kios-kios menjual gula rafinasi merek Bola Manis hasil produksi PT Makasar Tene dengan harga Rp 445.000/ 50 kg dan dijual eceran Rp 10.000/kg. Tim menemukan fakta penjual sedang membungkus gula rafinasi dalam plastik 1 kg.

* Ekspedisi pengiriman barang SAMI, Jalan Tinumbu Kota Makassar, gula rafinasi produksi PT Makasar Tene sekitar 1 ton akan dikirim ke Kabupaten Kolaka Sulawesi Utara. Petugas ekspedisi menjelaskan distributor gula rafinasi di Kabupaten Kolaka bernama H. Musa yang mendatangkan gula langsung dari PT Makasar Tene.

* Pasar Terong, gula rafinasi dijual Rp 455.000/50 kg dan eceran 10.000/kg. Gula dibeli dari CV Sinar Mandar jalan Buru Makassar dan PT Padi Mas Jalan Yos Sudarso Makassar. Tim menemukan fakta penjual sedang membungkus gula rafinasi dalam kemasan plastik 1 kg.

* Distributor CV Semangat Baru Jalan Buru No28 Makassar menjual gula rafinasi PT Makasar Tene. Gula itu dijual Rp 442.000/50 kg. Saat investigasi terdapat truk yang mengangkut gula ke Siwa Sulawesi Utara.

* Distributor CV Sinar Mandar menjual gula rafinasi PT Makasar Tene Rp 440.000/50 kg.

* Toko Putra Gowa Jalan Veteran Makassar menjual gula rafinasi PT Makasar Tene dengan harga Rp 445.000/50 kg.

* Toko Malino Jalan Veteran Makassar menjual gula rafinasi PT Makasar Tene dengan harga Rp 445.000/50 kg.

* Pasar Toddopuli Kecamatan Panakukkang Makassar, gula rafinasi produksi PT Makasar Tene dijual eceran Rp 10.500/kg. Tim menemukan fakta penjual sedang membungkus gula rafinasi dalam plastik 1 kg.

* Pasar Mandai Jalan Perintis Kemerdekaan, harga gula rafinasi produksi PT Makasar Tene Rp 455.000/50 kg dan eceran Rp 10.000/kg. Gula didatangkan dari CV Sinar Mandar Makassar.

2) Kabupaten Gowa
* Pasar Sentral Sunggu Minasa Jalan K.H. Wahid Hasyim, harga gula rafinasi merek Bola Manis produksi PT Makasar Tene dijual Rp 460.000/50 kg dan eceran Rp 10.000/kg. Gula didatangkan dari CV Benteng Baru Makassar. Tim menemukan fakta penjual sedang membungkus gula rafinasi dalam plastik 1 kg. Tim membeli gula 1 kg.

3) Kabupaten Takalar
* Pasar Sentral Takalar, gula rafinasi produksi PT Makasar Tene dijual Rp 480.000/50 kg dan Rp 8.500/liter (0,8 kg) seharga Rp 10.500/kg.

* Toko 77 Jalan Sudirman Takalar, gula rafinasi produksi PT Makasar Tene dijual Rp 8.350/liter (0,8 kg). Saat investigasi tim menemukan aktivitas pembungkusan gula rafinasi dalam kemasan 1 liter. Tim membeli gula 1 liter.

4) Kabupaten Maros
* Pasar Bulu Maros, gula rafinasi produksi PT Makasar Tene dijual Rp 460.000/50 kg dan eceran Rp 11.000/kg.

* Pasar Sentral Maros, gula rafinasi produksi PT Makasar Tene dijual Rp 460.000/50 kg dan eceran Rp 10.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×