kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

APVI: Industri rokok elektrik, potensi baru serapan tembakau dalam negeri


Selasa, 07 Januari 2020 / 15:51 WIB
APVI: Industri rokok elektrik, potensi baru serapan tembakau dalam negeri
ILUSTRASI. Pekerja menata botol berisi cairan rokok elektrik (vape) di Jakarta, Senin (1/10). Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan akan menyita cairan vape yang tidak berpita cukai setelah 1 Oktober 2018 karena perdagangan cairan vape sebaga


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu tantangan yang selalu dihadapi oleh petani tembakau dalam negeri adalah serapan hasil panen tembakau yang terkadang mengalami penurunan.

Menurut Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), hal ini disebabkan oleh berbagai alasan mulai dari hasil panen yang tidak memenuhi standar hingga kenaikan tarif cukai rokok. Permasalahan ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi ribuan petani tembakau dalam negeri.

Namun, seiring berkembangnya industri hasil tembakau dengan munculnya produk hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) dapat menjadi salah satu solusi bagi permasalahan tersebut. Industri baru yang sedang bertumbuh ini dapat membantu menyerap hasil tembakau dalam negeri.

Baca Juga: Administrasi Trump akan melarang beberapa varian rasa rokok elektrik di AS

Pasalnya, produk HPTL yang beredar di pasaran seperti rokok elektrik (liquid vape), produk tembakau yang dipanaskan (heated tobacco product), snus, dan nikotin tempel mengandung nikotin yang berasal dari tanaman tembakau.

Eko Prio HC, produsen cairan rokok elektrik Emkay Brewer, mengatakan, rokok elektrik di Indonesia terus berkembang salah satunya karena banyak perokok yang ingin beralih produk tembakau alternatif. Ia menambahkan bahwa industri HPTL di Indonesia berpeluang untuk mendongkrak penyerapan tembakau petani lokal.

Sejauh ini, pengusaha rokok elektrik terus berupaya meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam produksi cairan rokok elektrik.

“Salah satu upayanya adalah bekerja sama dengan petani tembakau dan industri lain untuk mengekstraksi tembakau lokal menjadi nikotin cair. Dengan begitu, para pengusaha rokok elektrik di Indonesia dapat menekan impor nikotin cair dan meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri,” kata Eko dalam keterangannya, Selasa (7/1).

Baca Juga: Catat, Instagram larang influencer promosikan vape, rokok, dan senjata

Eko, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang Produksi Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) mengatakan pengusaha rokok elektrik yang tergabung dalam APVI terus mencari cara untuk menggunakan cairan nikotin hasil ekstraksi tembakau lokal mulai tahun ini.

“Kami berharap, nikotin cair yang berasal dari ekstraksi tembakau lokal ini ke depan bisa meningkat dan mengalahkan produk nikotin cair yang selama ini impor dari China dan India,” kata Eko.

Selama ini, China dan India tercatat sebagai produsen terbesar cairan nikotin di dunia. Kedua negara tersebut juga sudah mengolah nikotin cair yang berasal dari ekstraksi tembakau. 

Baca Juga: Kebijakan cukai produk tembakau alternatif diperlakukan tidak tepat

Di negara-negara tersebut, penggunaan nikotin cair hasil ekstraksi tembakau lokal juga terbukti membantu menopang penyerapan tembakau petani. Ditambah lagi, nikotin cair hasil ektraksi juga berpotensi untuk merambah pasar ekspor.

“Potensi ekspor cairan nikotin terbuka lebar. Jika terus dikembangkan dan didukung pemerintah, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu pemasuk cairan nikotin dunia. Apalagi, berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia merupakan produsen tembakau terbesar nomor enam di dunia,” kata Eko.

Dimasz Jeremia, Ketua Penasihat Asosiasi Vapers Indonesia (AVI) mengatakan upaya produsen rokok elektrik untuk mengolah nikotin cair dari tembakau dapat membantu menyerap hasil tembakau petani lokal.

Baca Juga: Sapi Perahan Baru Setoran Cukai

Apalagi, kata Dimasz, selama ini daun tembakau hanya dimanfaatkan untuk memproduksi rokok. Sementara industri rokok elektrik bisa mengekstraksi nikotin bukan hanya dari daun namun juga batang dan bunga tembakau yang selama ini tidak terpakai.

"Jadi, dengan kemajuan industri rokok elektrik dapat berjalan beriringan dengan kesejahteraan petani tembakau dalam negeri," ujar Dimasz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×