Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang pembangkitan listrik tenaga air (PLTA) PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar sepanjang tahun ini.
Head of Investor Relations ARKO Nicko Yosafat mengatakan, dana tersebut akan difokuskan untuk tahap konstruksi dua proyek PLTA milik ARKO yaitu Kukusan 2 dan Tomoni.
"Terkait dua proyek yang tengah di tahap konstruksi yakni Proyek Kukusan dan Proyek Tomoni, capex tahun ini sekitar Rp 200 miliar," kata Nicko saat dihubungi Kontan, Jumat (07/02).
Untuk diketahui, proyek Kukusan 2 adalah PLTA aliran sungai langsung (run-of-river) yang berlokasi di provinsi Lampung. Pembangunan telah dimulai kwartal dua tahun 2022 dan akan beroperasi secara komersial pada tahun 2025.
Dengan kapasitas produksi pembangkit sebesar 5,4 MW dengan perkiraan output energi tahunan sebesar 35,024 MWh.
Sementara, PLTA Tomoni adalah PLTA dengan kapasitas sebesar 10 MW (2 x 5 MW) terletak di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Adapun, setelah Commercial Operation Date (COD) PLTA Tomoni yang ditargetkan pada kuartal II 2026, pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) ini akan menjadi PLTA kelima di bawah ARKO.
Baca Juga: Belajar Kelola Dana Sejak Muda dari Dirut Arkora Hydro (ARKO) Aldo Henry Artoko
Sebagai salah satu emiten di sektor EBT, Nicko bilang peningkatan bauran EBT dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang barr dapat membuka peluang investasi lebih besar lagi ke sektor EBT.
"Apalagi, potensi bisnis masih sangat besar mengingat tingkat utilisasi EBT masih 0,34% di Indonesia. Ditambah lagi, dengan ancaman perubahan iklim yang sudah secara jelas terjadi, urgensi untuk melakukan transisi energi menuju EBT menjadi hal yang mutlak," jelasnya.
Untuk tahun ini, Nicko menambahkan, pihaknya akan fokus untuk mengakselerasi proses konstruksi Proyek Kukusan dan Proyek Tomoni.
"Tahun ini, kami masih terus fokus mengembangkan pembangkit listrik tenaga air terlebih dahulu," tutupnya.
Asal tahu saja, dalam RPP KEN terdapat sembilan energi di sektor energi baru terbarukan (EBT) yang akan digeber peningkatan bauran energinya terhitung sejak 2030.
Jenis energi-energi tersebut adalah: energi hidro, surya, angin, biomassa, panas bumi, biogas, bahan bakar nabati, nuklir dan energi baru terbarukan lainnya.
Selanjutnya: Kasus Pagar Laut di Bekasi, KKP: PT TRPN Siap Dikenai Sanksi
Menarik Dibaca: Jogja dan Sekitarnya Kompak Hujan Mulai Siang, Pantau Prakiraan Cuaca Besok!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News