Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Sedangkan bagi industri keramik yang sejak awal berjalan 24 jam, biasanya peningkatan pemakaian listriknya di shift 3 tidak begitu besar. Adapun yang dikenakan diskon adalah selisih kenaikan listriknya. "Jadi nggak begitu berdampak ke material perusahaan," ujarnya.
Asaki mengharapkan insentif berupa diskon tarif WBP2 secara penuh dari total pemakaian di jam 23.00-08.00.
Baca Juga: Antisipasi virus corona, Bukit Asam (PTBA) lakukan tindakan preventif
Edy memperjelas, jika kebijakan diskon listrik WBP2 diubah, tentu dampaknya akan signifikan ke industri keramik. Mengingat komponen biaya listrik rata-rata berkisar 8%-10% dari total biaya produksi keramik.
"Hal tersebut jika dijalankan pasti ikut membantu meningkatkan daya saing industri keramik dalam negeri," kata Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News