Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
Terkait hal ini, manajemen TIRT menyampaikan pada Kontan bahwa mayoritas ekspor emiten memang ditujukan kepada Jepang, lebih dari 90%, dan kurang lebih 10% kepada India dan Benuar Eropa.
"Minat ekspor kayu ke Jepang sangat tinggi dikarenakan Jepang terletak di Cincin Api Pasifik yang menyebabkan rawan terkena gempa dan bencana alam lainnya. Dari tingkat risiko tersebut, orang Jepang sangat membutuhkan produk dari kayu yang memiliki kualitas baik karena kayu dapat melengkung dan melintir di bawah tekanan," papar keterangan yang diterima Kontan.co.id
Hal ini terlihat dari kinerja ekspor sejumlah emiten dalam bidang kayu, kinerja ekspor ke pasar Asia terlihat pada emiten PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) hingga kuartal III 2018 melaporkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 43,26% di Rp 792,2 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu di Rp 552,97 miliar.
Mayoritas penjualan atau di atas 10%, ditujukan kepada perusahaan Itochi Kenzai Corporation, SMB Kenzai Co., Ltd yang sebelumnya bernama Sumisho & Mitsubishi Kenzai Co., Ltd dan kepada perusahaan Japan Kenzai Co., Ltd.
Sedangkan kinerja PT SLJ Global Tbk (SULI) lebih kuat lagi. Pendapatan emiten ini hingga September 2018 meningkat 49,79% menjadi US$ 71,87 juta dari posisi yoy US$ 47,98 juta.
Pendapatan SULI utamanya disokong oleh penjualan ekspor yang memberi kontribusi penjualan sebesar US$ 64,45 juta melonjak 56,74% dari yoy di US$ 41,12 juta.
Sedangkan penjualan dalam negeri senilai US$ 7,42 juta, naik 8,16% dari yoy US$ 6,86 juta.
Kegiatan emiten SULI secara konsolidasi dilaporkan paling aktif melakukan penjualan eksternal ke Asia Timur, kemudian di Indonesia, Eropa, Australia dan Asia Tenggara. Adapun aset utama Grup terletak di Kalimantan Timur, Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News