kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.739.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Asosiasi kaca lembaran sebut penurunan harga gas industri bisa tingkatkan daya saing


Rabu, 15 April 2020 / 18:09 WIB
Asosiasi kaca lembaran sebut penurunan harga gas industri bisa tingkatkan daya saing
ILUSTRASI. Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) sebut penurunan harga gas industri bisa tingkatkan daya saing industri lokal./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/12/11/2019.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP)  mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengimplementasikan penyesuaian harga gas bagi tujuh sektor industri.  Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja menerbitkan regulasi yang mengatur soal kebijakan penetapan harga gas bagi sebanyak tujuh sektor industri dan kebutuhan PLN.

Beleid yang tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 8 Tahun 2020 tentang Cara Penetapan Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri ini menyebutkan bahwa harga gas bumi tertentu di titik serah pengguna has bumi ditetapkan sebesar US$ 6 per mmbtu bagi tujuh golongan industri, yakni pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

Baca Juga: Harga gas jadi US$ 6 per MMBTU, industri besi dan baja akan agresif garap pasar lokal

“Terbitnya kebijakan harga gas industri diapresiasi setinggi-tingginya, disertai ucapan terima kasih banyak dari industri pengguna gas bumi yang daya saingnya sangat bergantung pada keekonomian energi gas bumi,” kata Ketua AKLP, Yustinus Gunawan kepada Kontan.co.id pada Rabu (15/4)/

Lebih lanjut, Yustinus mengungkapkan bahwa efisiensi biaya yang ditimbulkan akibat penurunan harga gas ke level US$ 6 per mmbtu bisa bantu industri lokal untuk meningkatkan daya saing. Apalagi, kontribusi biaya energi dalam struktur biaya produksi industri kaca lembaran dan pengaman memiliki porsi yang tidak sedikit, yakni sekitar 25% daro biaya produksi. 

Yustinus menilai, peningkatan daya saing akan berdampak pada kenaikan penjualan pada produk-produk kaca lembaran dan pengaman lokal. Sementara permintaan yang meningkat baik dari pasar lokal maupun luar negeri akan mengerek utilisasi kapasitas produksi terpasang industri kaca lembaran dan pengaman lokal. 

Menurut perkiraan Yustinus, kenaikan utilisasi akan naik dari semula di kisaran 75%-80% ke level 90% seiring adanya penurunan harga gas. Dia menambahkan, keputusan pemerintah untuk menurunkan harga gas saat ini sudah tepat, sebab ke depannya kompetisi di pasar kaca lembaran dan pengaman akan semakin ketat. 

Baca Juga: Penurunan harga gas dinilai dapat tingkatkan daya saing industri lokal

“Kompetisi akan cukup sengit ketika geliat ekonomi sudah mulai menggeliat, khususnya Malaysia dan Vietnam diperkirakan akan sudah pulih duluan (dari gangguan corona) dibandingkan Indonesia” imbuh Yustinus.

Kendati demikian, penetapan harga gas ke level US$ 6 per mmbtu tidak serta merta menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Menurut Yustinus, pelaku industri kaca lembaran dan pengaman lokal masih dihadapkan pada tantangan untuk menjaga kelancaran rantai pasok bahan baku dan produk, termasuk juga di antarnaya bahan baku yang berasal dari UMKM seperti misalnya pasir dan dolomit.

Yustinus berharap, izin operasional mobilitas yang sudah bisa diperoleh oleh pelaku industri kaca lembaran dan pengaman dari Kementerian Perindustrian bisa dihargai oleh segenap pemerintah daerah yang ada agar kegiatan industri bisa berjalan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×