kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi Pilot Garuda minta pemerintah turun tangan atasi persoalan Garuda (GIAA)


Minggu, 23 Mei 2021 / 15:11 WIB
Asosiasi Pilot Garuda minta pemerintah turun tangan atasi persoalan Garuda (GIAA)
ILUSTRASI. Garuda Indonesia (GIAA) telah menawarkan program pensiun dini bagi karyawannya.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Oleh sebab itu, Muzaeni berharap pemerintah bisa segera turun tangan untuk membantu meringankan beban Garuda Indonesia. Dengan begitu, dia optimistis kinerja GIAA perlahan bisa kembali merangkak naik, dan melewati masa sulit tanpa mengurangi karyawan.

"Kiranya pemerintah secepatnya turun tangan untuk membantu penyelesaian permasalahan Garuda Indonesia. Agar bisa melewati masa yang sangat sulit ini, tanpa mengurangi karyawannya. Insyaa Allah akan menjadi lebih baik lagi," ujar Muzaeni.

Direktur Utama Garuda Indonesia (GIAA) Irfan Setiaputra dalam keterangan resmi, Jumat (21/5) menyampaikan bahwa pihaknya tengah dalam tahap awal penawaran program pensiun yang dipercepat, bagi karyawan yang memenuhi kriteria dan persyaratan keikutsertaan program tersebut.

Menurut Irfan, penawaran program ini dilakukan sejalan dengan upaya pemulihan kinerja usaha yang tengah dijalankan GIAA supaya bisa lebih sehat, serta adaptif menjawab tantangan kinerja usaha di era kenormalan baru.

Baca Juga: Garuda Indonesia Group layani penerbangan dengan pilot dan awak yang telah divaksin

Irfan menambahkan, situasi pandemi yang masih terus berlangsung hingga saat ini mengharuskan GIAA melakukan langkah penyesuaian aspek supply & demand di tengah penurunan kinerja operasi imbas penurunan trafik penerbangan yang terjadi secara signifikan. Dia menegaskan, program pensiun dipercepat ini ditawarkan secara sukarela terhadap karyawan yang  telah memenuhi kriteria.

Irfan bilang, kebijakan ini menjadi penawaran terbaik yang dapat manajemen GIAA upayakan terhadap karyawan di tengah situasi pandemi, yang mengedepankan kepentingan bersama seluruh pihak baik karyawan maupun Garuda. "Ini merupakan langkah berat yang harus ditempuh perusahaan. Namun opsi ini harus kami ambil untuk bertahan di tengah ketidakpastian situasi pemulihan kinerja industri penerbangan yang belum menunjukkan titik terangnya di masa pandemi Covid-19 ini," tutup Irfan.

Dalam catatan Kontan.co.id, hingga kuartal ketiga 2020, pendapatan GIAA ambles 67,79% menjadi US$ 1,14 miliar, dari sebelumnya US$ 3,54 miliar pada Q3-2019. Emiten penerbangan pelat merah ini membukukan rugi bersih US$ 1,07 miliar. Kondisi ini berbalik dari kuartal ketiga tahun sebelumnya yang masih mendulang laba bersih US$ 122,42 juta.

Per akhir September 2020, GIAA memiliki total liabilitas sebesar US$ 10,36 miliar, naik 177,74% dibandingkan total liablitas pada periode yang sama tahun 2019 yang sebesar US$ 3,73 miliar. Liabilitas GIAA per kuartal ketiga 2020 terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai US$ 5,66 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar US$ 4,69 miliar.

Baca Juga: Garuda Indonesia tawarkan pensiun dini bagi karyawan, Dirut: Ini langkah berat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×