kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Astra Agro (AALI) fokuskan belanja modal untuk perawatan tanaman dan replanting


Rabu, 10 Februari 2021 / 17:20 WIB
Astra Agro (AALI) fokuskan belanja modal untuk perawatan tanaman dan replanting
ILUSTRASI. Santosa, Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sepanjang tahun ini, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1 triliun yang mayoritas akan dialokasikan untuk perawatan tanaman belum menghasilkan dan replanting.

Direktur Utama Astra Agro Lestari, Santosa mengatakan, di tahun 2021 belanja modal AALI akan banyak dialokasikan untuk perawatan tanaman muda dan replanting.

"Kami menggunakan dua model skenario. Skenario terburuk (jika kondisi pandemi masih genting dan aktivitas terbatas) kami menganggarkan capex sebesar Rp 1 triliun. Namun kalau seluruh aktivitas bisa berjalan dengan lancar, capex bisa sampai Rp 1,5 triliun dengan berbagai asumsi di sana," jelasnya dalam acara Talk to the CEO 2021, Rabu (10/2).

Santosa menyebutkan, dengan skenario capex Rp 1 triliun, sekitar Rp 700 miliar akan dialokasikan untuk perawatan tanaman yang belum menghasilkan dan program replanting yang setiap tahun dicanangkan seluas 5.000 hektare hingga 6.000 hektare. Sisa capex atau sekitar Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar akan dialokasikan untuk perawatan rutin untuk jembatan, perumahan karyawan, jalan dan perawatan di pabrik.

Baca Juga: Ini rekomendasi saham emiten CPO usai India kenakan tambahan pajak impor

Jika kondisi pandemi berakhir, yang menurut Santosa, tidak tahu akan berakhir kapan (skenario  capex Rp 1,5 triliun), AALI akan mengalokasikan Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar lagi untuk pengembangan.

"Pengembangan ini apakah akan menambah kapasitas. Dulu kami pernah memikirkan membuat pemrosesan fatty acid methyl esther (FAME) untuk suplai ke biodiesel tetapi  sementara kami tahan dulu rencana ini hingga kondisi memungkinkan," kata Santosa.

Rencana pengembangan ini sementara ditahan lantana pandemi corona masih ganas dan AALI tidak mau ada aktivitas orang luar masuk ke dalam kebun, Santosa khawatir akan menganggu kesehatan dan keselamatan karyawan.

Mengenai sumber dananya, Santosa mengakui, dengan harga sawit saat ini, AALI bisa menggunakan kas internal untuk memenuhi belanja modal tersebut.

Selanjutnya: Harga komoditas ini diprediksi menguat, simak saham rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×