kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astra Otoparts (AUTO) menderita rugi bersih Rp 296 miliar, ini penjelasannya


Selasa, 25 Agustus 2020 / 16:12 WIB
Astra Otoparts (AUTO) menderita rugi bersih Rp 296 miliar, ini penjelasannya
ILUSTRASI. PT Astra Otoparts Tbk AUTO --- Mekanik memeriksa?mesin mobil di outlet Shop&Drive Jakarta


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan rugi bersih senilai Rp 296 miliar di semester I 2020 akibat adanya pandemi Corona. Adapun penjualan AUTO juga turun 25,5% yoy menjadi Rp 5,56 triliun.

Presiden Direktur Astra Otoparts, Hamdhani Dzulkarnaen Salim, mengatakan, pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada kuartal II 2020 membuat Astra Otoparts tidak beroperasi optimal.

Bahkan bisa dikatakan aktivitas bisnis hampir berhenti di bulan April dan Mei. Selain PSBB, hari raya Idul Fitri juga turut mempengaruhi operasional bisnis di kuartal II 2020.

Baca Juga: Strategi Astra Otoparts (AUTO), perkuat bisnis perdagangan hingga produksi APD

"Adanya hal tersebut bisa dibayangkan bahwa tanpa adanya pemasukan yang memadai dan kami tetap punya fixed cost yang ditanggung sehingga menyebabkan rugi bersih," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Selasa (25/8).  

Sebenarnya, ia menuturkan, kalau tidak ada corona, Astra Otoparts punya cara untuk memitigasi masalah di pasar domestik yakni dengan banyak melakukan ekspor atau supply OEM ke kawasan regional.

Namun kali ini keadaan berubah, Hamdhani mengungkapkan anak perusahaan AUTO tidak bisa melakukan langkah ekspor karena negara lain juga melakukan pembatasan atau bahkan lockdown.

Direktur Keuangan Astra Otoparts, Wanny Wijaya menambahkan di kuartal II 2020 kerugian dari entitas asosiasi dan ventura bersama sangat signifikan karena operasional bisnis berhenti total selama masa PSBB di bulan April dan Mei 2020.

Baca Juga: Sampai Semester I 2020, Kapasitas Pembangkit Listrik EBT Mencapai 7.964 MW

"Melihat dari sisi industri secara umum, market dua roda turun hingga sekitar 41% sedangkan market empat roda turun sekitar 46%. Nah entitas asosiasi kami kebanyakan melayani pasar empat roda," jelasnya.

Wanny bilang meski di Juni 2020 sudah mulai ada peningkatan penjualan, tetap saja secara keseluruhan tetap terjadi penurunan.




TERBARU

[X]
×