Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sebut saat ini jumlah kendaraan listrik masih belum memberikan dampak signifikan terhadap total pangsa pasar komponen otomotif.
Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan saat ini jumlah kendaraan listrik masih belum terlalu besar terhadap total pasar. Menurutnya hal tersebut juga berlaku pada produksi komponen kendaraan listrik AUTO.
"Tapi kami juga melihat pertumbuhannya sangat positif, yang tentu juga menjadi peluang bagi kami," jelas Wanny pada Kontan, Senin (22/4).
Baca Juga: Memacu Laju Bisnis Komponen Otomotif Lebih Ngebut Lagi
Merujuk situs Sisapira, terdapat 11.563 unit motor listrik bersubsidi yang tersalurkan kepada konsumen hingga Minggu (21/4). Angka ini sedikit melampaui capaian penyaluran motor listrik bersubsidi sepanjang 2023 lalu yakni 11.532 unit. Pemerintah juga memberikan program subsidi sebanyak 50.000 unit dengan anggaran Rp 350 miliar.
Wanny menjelaskan apabila pabrikan berkomitmen meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kendaraan listrik dalam negeri untuk mendapatkan insentif, tentunya hal tersebut akan mendorong kuantitas dan jenis komponen kendaraan listrik yang diproduksi.
Wanny mengatakan AUTO sebagai produsen komponen otomotif termasuk untuk komponen kendaraan listrik, terbuka untuk dapat bekerjas ama dengan semua pabrikan otomotif.
"Kami terbuka kerja sama untuk komponen roda dua maupun roda empat," ujarnya.
Wanny menambahkan saat ini AUTO telah mensuplai general parts yang similar dengan kendaraan ICE seperti auxiliary battery dan oil pump electric control unit (ECU), maupun specific parts khusus untuk kendaraan listrik seperti hybrid damper, duct battery intake.
"Selain itu juga komponen-komponen untuk transmisi dan cooling system 4W," ucapnya.
Wanny mencatat per Maret 2024, terdapat 27 charging machine yang tersebar di 24 lokasi SPKLU Astra Otopower. Saat ini menurutnya AUTO juga sudah mendapat IUPTLU di beberapa lokasi.
"Kami juga menunggu tambahan beberapa lokasi lainnya sebelum melakukan komersialisasi, yang diperkirakan akan dilakukan pada Q2-2024," jelas Wanny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News