Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), melalui merek Caroline.id, berencana melakukan ekspansi signifikan pada tahun 2025. Perusahaan yang dikenal sebagai marketplace mobil bekas terkemuka ini mengalokasikan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 50 miliar.
Rencananya, dana capex tersebut digunakan untuk menambah empat gerai baru Caroline.id dan memperluas jangkauan layanan mobil bekas yang terpercaya di Indonesia.
Di sisi lain, perusahaan pun tetap optimistis dengan prospek bisnis di tahun 2025, meskipun ada sejumlah tantangan makro ekonomi yang cukup tidak pasti.
"Kami sangat optimistis untuk akhir tahun ini, dan kami melihat pertumbuhan yang jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu, baik dari sisi top line maupun bottom line. Di kuartal ketiga, kami sudah berhasil tumbuh sekitar 38%, sementara bottom line kami bahkan tumbuh lebih dari 100%," ujar Presiden Direktur ASLC Jany Candra saat ditemui KONTAN, Rabu (8/1).
Untuk tahun 2025, ASLC menargetkan pertumbuhan double digit meskipun perusahaan belum dapat memberikan angka pasti karena kondisi pasar yang masih sulit diprediksi.
Baca Juga: Ditopang Mobil Bekas, Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Optimis Tumbuh Double Digit
“Kami mengutamakan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, terutama dalam memperkuat ekosistem mobil bekas yang kami bangun melalui Caroline.id," tambahnya.
Salah satu fokus utama perusahaan adalah memperkuat ekosistem mobil bekas yang mencakup ritel, lelang, dan gadai. Caroline.id, yang telah memiliki 15 showroom di berbagai lokasi strategis, akan membuka satu showroom baru di Jawa Barat pada akhir tahun 2024, sehingga total cabangnya menjadi 16.
Di samping itu, Jany juga menegaskan bahwa optimasi cabang yang sudah ada akan terus dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas per lokasi.
"Tahun depan, kami akan menambah empat gerai lagi dengan anggaran sekitar Rp 40 miliar - Rp 50 miliar. Lokasi baru ini akan berada di wilayah Jabodetabek dan Bandung, yang kami anggap memiliki potensi pasar yang besar," jelas Jany.
Selain itu, Autopedia juga fokus mengembangkan bisnis MotoGadai, yang telah mendapatkan izin dari OJK. Layanan gadai ini diharapkan bisa memberikan solusi pembiayaan jangka pendek bagi pedagang mobil bekas, serta mendongkrak transaksi di platform lelang mobil bekas JBA.
Di sisi digital, Caroline.id terus memperkuat platform sales dan marketing berbasis online untuk meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas produk. Integrasi antara offline dan online diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih lengkap dan memudahkan konsumen dalam mencari kendaraan bekas berkualitas.
Di tengah prospek positif ini, Jany juga tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi oleh industri mobil bekas, seperti transisi ke mobil listrik.
"Hype mobil listrik mungkin sudah mulai mereda karena banyak konsumen yang sudah membeli mobil listrik. Namun, kompleksitas infrastruktur seperti stasiun pengisian daya masih menjadi tantangan besar. Ini mempengaruhi keputusan pembelian," kata Jany.
Namun, Jany tetap percaya bahwa pasar mobil bekas konvensional akan terus berkembang, terutama di Indonesia yang memiliki rasio kepemilikan mobil yang masih rendah dibandingkan negara maju.
"Selama ekonomi tumbuh, orang akan terus membutuhkan kendaraan, baik mobil pribadi maupun transportasi lainnya," tegasnya.
Dengan strategi ekspansi yang jelas dan fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan, Autopedia Sukses Lestari optimistis dapat mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di pasar mobil bekas Indonesia. Dengan meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jaringan showroom, perusahaan juga berharap dapat terus tumbuh dan memberikan solusi pembelian mobil bekas yang lebih mudah dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia.
Selanjutnya: Smart Indonesia Academy Dorong Pengembangan Karir Lewat Pelatihan dan Sertifikasi
Menarik Dibaca: Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Rambutan? Ini Jawabannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News