kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

AVI tegaskan produk tembakau alternatif bukan untuk anak-anak


Rabu, 03 Juni 2020 / 23:00 WIB
AVI tegaskan produk tembakau alternatif bukan untuk anak-anak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Kehadiran produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan, bertujuan untuk memberikan pilihan bagi perokok dewasa yang tidak bisa berhenti merokok untuk beralih ke produk tembakau yang lebih rendah risiko.

Ketua Asosiasi Vaper Indonesia (AVI) Johan Sumantri menjelaskan, para perokok kerap mengalami kesulitan berhenti merokok secara langsung, sehingga produk tembakau alternatif berperan penting untuk membantu mereka beralih. 

“Produk tembakau alternatif khusus ditujukan untuk perokok yang sudah dewasa atau yang usianya 18 tahun ke atas dan sebelumnya memang sudah merokok. Jadi, produk ini bukan untuk dikonsumsi anak-anak dan non perokok,” kata Johan dalam keterangannya Rabu (3/6).

Baca Juga: Vape dan virus corona memiliki hubungan yang mengerikan, ini penjelasannya

AVI yang beranggotakan konsumen rokok elektrik ini aktif menyuarakan imbauan tersebut baik kepada anggotanya maupun masyarakat. “AVI selalu mengimbau kepada para anggotanya untuk melarang anak di bawah umur 18 tahun dan non-perokok menggunakan produk tembakau alternatif,” tegas Johan.

Ahli Toksikologi dari Universitas Airlangga, Sho’im Hidayat, menambahkan produk tembakau alternatif memang hanya ditujukan bagi perokok dewasa. Sebab, produk ini mengandung nikotin. Adapun nikotin dinilai memiliki mekanisme biologis yang sama dengan kafein, zat alkaloid yang secara alami terkandung dalam kopi.

Saat dikonsumsi, keduanya merangsang sistem saraf pusat yang bisa memiliki manfaat kognitif jangka pendek, namun efek samping lainnya dari nikotin maupun kafein adalah menyebabkan ketergantungan. 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×