Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Kiprah operator seluler domestik yang lebih memilih menjadi penyewa menara base transcevier station (BTS) ketimbang memiliki sendiri bakal dilakoni Axis. Operator seluler ini kabarnya tengah menegosiasikan penjualan menara BTS miliknya.
Direktur Penjualan Axis, Syakieb Sungkar berkata penjualan menara BTS memang sudah ada dalam rencana bisnis Axis. "Tren dunia telekomunikasi memang ke arah sana," katanya kemarin.
Namun Syakieb belum mau menjelaskan secara detil soal proses penjualan menara BTS tersebut. Kabar yang tersiar menyebut bahwa operator seluler asal Arab Saudi ini tengah menegosiasikan menjual menara BTS miliknya senilai US$ 300 juta kepada pihak pembeli.
Ia pun menolak menjelaskan lebih lanjut, apakah penjualan menara tersebut juga untuk memperkuat belanja modal Axis tahun depan. "Yang pasti rencana ini sudah ada dalam rencana bisnis kami," elaknya.
Syakieb juga menolak membuka jati diri siapa saja pihak yang berminat membeli menara BTS Axis. Disinyalir ada dua perusahaan penyewaan BTS yang tertarik dengan tawaran Axis. Yaitu PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Sarana Media Nusantara. "Soal yang ini belum boleh kami ungkap," tandasnya.
Yang jelas, untuk tahun depan Axis bakal terus menggenjot layanan data laiknya operator seluler lainnya. Pasalnya, pendapatan layanan data Axis sudah meyumbang sekitar 40% dari total pendapatan mereka tahun ini.
Prami Rachmadi, General Manager Marketing Communication and Brand Axis menyatakan, salah satu langkahnya adalah membangun menara BTS. Dari Oktober - Desember 2012 ini, Axis sudah membangun 3.000 BTS untuk menggenjot layanan data. Saat ini, Axis memiliki sekitar 10.000 BTS dimana sekitar 5.000 menara berupa BTS 3G.
Langkah ini untuk memaksimalkan layanan kepada 17 juta pelanggan Axis plus target tambahan 2,4 juta pelanggan sampai Januari 2013.
Prima berharap aksi ini menumbuhkan kinerja Axis di atas 30% di akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News