Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto
Total angkat kaki
Sejauh ini, ada beberapa produsen gas yang terdaftar sebagai pemegang saham Badak NGL yaitu 55% dikuasai oleh PT Pertamina dan sisanya dikuasai oleh Total EP Indonesia selaku operator Blok Mahakam, Vico selaku operator Blok Sanga-Sanga, dan Chevron selaku operator East Kalimantan dan Attaka.
Nantinya dengan adanya pergantian operator Blok Mahakam, maka komposisi saham Badak NGL juga ikut berubah. Amien bilang Total akan digantikan oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
Selain itu, ada juga produser gas baru yang akan masuk yaitu Eni yang menjadi operator di Blok Jangkrik. "(Komposisi saham) Berubah, kan nanti ke Pemerintah. Nanti TEPI hilang yang ada PHM. Eni tadinya tidak ada terus menjadi ada, ini nanti akan diatur lagi," kata Amien.
Namun para produser baru tersebut tampaknya harus mengeluarkan kocek untuk masuk ke Badak NGL. Menurut Amien, saham dari produser yang kontraknya habis akan diserahkan kepada negara yaitu LMAN.
"45% itu miliknya para produser, para produser ini kan kontraknya habis. Jadi saham mereka diserahkan ke negara, dalam hal ini LMAN, nanti dibayar lagi kira-kira bagaimana proporsinya," jelas Amien.
Lebih lanjut Amien bilang pada tahun depan produksi LNG Kilang Badak dipatok sebesar 156 kargo, naik dari produksi LNG tahun ini sebanyak 140 kargo. Sementara itu, produksi rata-rata setahun kilang LNG setara dengan 1400-1500 mmscfd.
SKK Migas juga menargetkan nilai transaksi penjualan LNG yang diproses di kilang Badak NGL pada tahun depan bisa mencapai Rp 32,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News