kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Bahlil: Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2025-2034 akan Dirilis Bulan Ini


Rabu, 09 April 2025 / 17:09 WIB
Bahlil: Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2025-2034 akan Dirilis Bulan Ini
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2025-2034 akan diterbitkan bulan ini.. (SURYA/HABIBUR ROHMAN)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2025-2034 akan diterbitkan bulan ini.

"Proses RUPTL-nya sendiri mungkin dalam bulan-bulan ini kami akan selesaikan. Karena kami harus kombinasi dengan isu penurunan emisi dengan kondisi kemampuan negara kita," ungkap Bahlil saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Rabu (09/04).

Dalam RUPTL terbaru, Bahlil menambahkan pemerintah akan mengoptimalkan potensi-potensi sumber daya alam. Termasuk dalamnya adalah energi baru terbarukan. 

"Di Ambon contohnya, di Masohi, ada panas bumi 40 MW. Dan itu sudah dimasukkan dalam rancangan RUPTL 2025-2034," tambah Bahlil.

Baca Juga: Menanti Arah RUPTL 2025-2034, Akankah Proyek Listrik EBT 71 GW Tercapai?

Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Energi Terang (EBTKE) Eniya Listiani juga mengatakan bahwa tambahan energi listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) khususnya yang berlokasi di Ambon akan dibangun oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Ya, memang ada PLN. Ada tiga lokasi. Ada yang 20 MW, tambah 20 MW lagi dan 25 MW," kata Eniya.

Untuk tahap pertama akan dibangun terlebih dahulu adalah PLTP sebesar 40 MW, sedangkan sisanya yang sebesar 25 MW adalah nilai potensi yang akan fokus pada pengembangan lebih lanjut.

"Iya, 40 (MW), 20 sama 20 (MW) itu sudah masuk RPTL. Tapi yang potensi lagi 25 belum. Jadi dua ini aja dulu," kata dia.

Baca Juga: ESDM Targetkan PNBP Sektor Minerba Rp 124,5 Triliun Tahun 2025

Sebelumnya, Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Bobby Gafur Umar mengatakan RUPTL sebagai langkah kelistrikan Indonesia sepuluh tahun mendatang diharapkan bisa dirilis paling lambat semester pertama tahun ini.

"Karena investasi EBT yang relatif lebih mahal dari sisi capex dan harga jual listrik, perlu banyak insentif fiskal atau tax holiday dan lain sejenisnya sehingga bisa menarik investor," kata Bobby.

Selanjutnya: Bukan Hanya Tarif, Bahlil Beberkan Alasan Dibukanya Impor Minyak dan LPG dari AS

Menarik Dibaca: Waspada Hujan Petir di Jogja, Intip Ramalan Cuaca Besok di Wilayah DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×