kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakrie & Brothers (BNBR) optimistis restrukturisasi utang rampung dalam waktu dekat


Rabu, 24 Juni 2020 / 19:15 WIB
Bakrie & Brothers (BNBR) optimistis restrukturisasi utang rampung dalam waktu dekat
ILUSTRASI. Kinerja Bakrie & Brothers: Direktur Utama PT. Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya N. Bakrie bersama jajaran direksi saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), di Jakarta, Rabu (24/6). Bakrie & Brothers m


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) optimistis dapat merampungkan restrukturisasi utang tersisa dalam waktu dekat kendati turut terdampak pandemi covid-19.

Direktur Utama BNBR Anindya N Bakrie menjelaskan, upaya menyelesaikan restrukturisasi utang dinilai bakal berdampak positif pada kinerja perusahaan. “Perseroan optimis dapat menyelesaikan proses restrukturisasi utang yang tersisa dalam waktu dekat. Ini tentunya akan memperkuat kondisi keuangan kami,” ujar Anindya dalam keterangannya pada awak media, Rabu (24/6).

Baca Juga: Konsorsium Bakrie, Ithaca dan Air Product bangun industri metanol US$ 2 miliar

Dijelaskan oleh Anindya Bakrie, sejak triwulan kedua tahun 2019 lalu BNBR telah berhasil membalikkan catatan rugi menjadi positif, dan pencapaian ini mampu dipertahankan hingga akhir 2019. Di sisi lain, hingga akhir tahun 2019 lalu perseroan juga telah berhasil merestrukturisasi utang sejumlah Rp 11,41 triliun.

Anindya melanjutkan, ada sejumlah aspek pendorong kinerja di tahun lalu, antara lain dengan mengoptimalkan lini bisnis eksisting. Selain itu, pihaknya juga berupaya memperkuat penerapan teknologi dan peningkatan investasi. Anindya memastikan, pihaknya bakal mengembangkan industrialisasi pada pada sektor-sektor potensial yang dibarengi dengan rencana investasi yang cermat.

“Untuk dicatat, unit-unit usaha BNBR yang bergerak di bidang manufaktur sebenarnya telah menjadi pemain kunci di bidang industri yang mereka garap, namun kami berpendapat seluruh unit usaha kami memerlukan penyegaran agar dapat terus bersaing di masa mendatang,” kata Anindya.

Ia melanjutkan, BNBR secara berkelanjutan meningkatkan kinerjanya melalui ekspansi pasar dan inovasi produk. Ekspansi di pasar non-migas seperti infrastruktur berbahan baja dan proyek-proyek konstruksi menjadi penggerak utama atas peningkatan pendapatan tersebut. “Ekspansi pada segmen komponen otomotif untuk kendaraan penumpang juga menjadi pendukung peningkatan kinerja BNBR,” ujar Anindya.

Baca Juga: Rugi selisih kurs, Bakrie & Brothers (BNBR) merugi Rp 279 miliar di kuartal I 2020

Anindya mengungkapkan selama empat tahun terakhir pendapatan Perseroan naik 56%, atau peningkatan rata-rata per tahun sebesar 14%. Dalam catatan Kontan.co.id, Sepanjang 2019, perusahaan ini memperoleh laba bersih Rp 852,96 miliar dari sebelumnya rugi Rp 1,25 triliun pada 2018.

Perolehan laba tersebut tercapai melalui efisiensi sana-sini, salah satunya termasuk akibat berkurangnya beban keuangan perusahaan. "Mayoritas utang kami sudah selesai," ujar Anindya 

Sejatinya, pendapatan BNBR sepanjang tahun lalu turun sekitar 3% secara tahunan menjadi Rp 3,23 triliun dari sebelumnya Rp 3,34 triliun pada 2019. "Ini salah satunya karena efek transisi pemerintahan Jokowi tahun lalu," imbuh Anin, sapaan Anindya Bakrie.

Baca Juga: Tersangkut Jiwasraya, Pool Advista Indonesia (POOL) Disuspen dan Masuk Pengawasan BEI

Perolehan laba salah satunya terbantu oleh berkurangnya beban keuangan yang turun 50% menjadi Rp 175 miliar. Selain itu, perolehan laba bersih juga akibat efek turunnya beban pokok pendapatan sebesar 4% menjadi Rp 2,56 triliun. Pada saat yang bersamaan, beban usaha menyusut 9% secara tahunan menjadi Rp 540,59 miliar.

Laba bersih semakin moncer setelah BNBR turut mencatat laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama sebesar Rp 785,87 miliar. Nilai ini melesat 356% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 173,21 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×