kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,55   -16,97   -1.81%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bangkitkan pariwisata, Smesco siapkan kerjasama dengan UKM sektor perhotelan


Minggu, 04 April 2021 / 14:43 WIB
Bangkitkan pariwisata, Smesco siapkan kerjasama dengan UKM sektor perhotelan
ILUSTRASI. Promosi dan pemasaran produk koperasi dan UKM di?Smesco Indonesia, Jakarta.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak yang optimistis, pariwisata akan menggeliat di tahun 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Maka. Smesco Indonesia menjemput bola dan menyiapkan sistem kerjasama bagi usaha kecil dan menengah (UKM) produk perhotelan.

Leonard Theosabrata, Direktur Utama Smesco Indonesia menjelaskan, Smesco Indonesia telah melakukan kurasi bersama produk UKM jenis kebutuhan resto, bedroom, bathroom, toiletries, amenities, home dekor, house hold serta minibar. “Produk UKM yang telah terseleksi ini akan mengisi kebutuhan Hotel Grup Indonesia yang berjumlah 150 hotel di seluruh Indonesia,”ujar Leonard , dalam rilis ke Kontan.co.id, Minggu (4/4). 

Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi lokasi pilot project penyertaan UKM masuk ke dalam rantai pasok industri perhotelan nasional. Mengingat Jabar selama ini menjadi trendsetter produk-produk lokal unggulan di Indonesia, terdapat 15.000 UKM Jabar aktif dan terbesar dalam berbagai klaster produk

Melalui kerjasama ini, harapannya produk UKM juga dapat berperan untuk hotel-hotel yang akan dibangun di beberapa wilayah di Indonesia.  Di antaranya  Jawa Timur dan Banten. Kurasisesegera mungkin agar setelah pembangunan selesai, produk UKM sudah bisa digunakan..”Hingga kini antusias UKM  berpartisipasi sangat bagus, terdaftar lebih dari 600 UKM yang memiliki produk unggulan di bidang industri hotel,” terang Leonard.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengatakan, postur UMKM ini 99% dari pelaku ekonomi di Indonesia, Berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja hibga 98%, dan kontribusi pada 60% produk domestik bruto (PDB). “Saat pandemi ini betul-betul terdampak. Salah satunya terkait pembatasan mobilitas karena  baru 8 juta unit usaha yang masuk ke ekosistem digital,” kata Fiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×