kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Bangun jaringan gas, pemerintah butuh US$ 32,42 M


Rabu, 16 September 2015 / 17:23 WIB
Bangun jaringan gas, pemerintah butuh US$ 32,42 M


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menghitung perkiraan investasi yang dibutuhkan untuk membangun jaringan infrastruktur gas secara nasional mulai dari 2015 hingga 2025. Berdasarkan perhitungan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi ESDM, dibutuhkan dana investasi mencapai US$ 32,42 miliar.

Dana investasi tersebut dibutuhkan untuk membangun pipa-pipa gas sebesar US$ 8,5 miliar, stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebesar 13 miliar, dan Liquefaction and Regasification sebesar US$ 8 miliar. Selain itu, pemerintah membutuhkan juga dana investasi untuk membangun kota gas sebesar US$ 2,5 miliar dan kebutuhan investasi untuk LPG sebesar US$ 0,42 miliar.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, dana tersebut diharapkan mendukung kebutuhan akan infrastruktur jaringan gas agar target ketahanan energi untuk menggunakan gas sebesar 25% pada tahun 2025 bisa tercapai.

"Dengan target tersebut, makanya kita butuh sekali infrastruktur gas. Jika pemerintah andalkan APBN pasti tidak tercapai," ujar Wiratmaja pada Senin (14/9).

Untuk itu, Wiratmaja berharap ada investor yang masuk untuk membangun jaringan infrastruktur gas tersebut. Pemerintah pun berencana untuk memberikan intensif agar bisa menarik investor. Namun yang pasti saat ini pemerintah telah melakukan deregulasi dalam perizinan pembangunan infrastruktur gas dengan merampingkan jumlah perizinan agar prosesnya bisa lebih sederhana.

Selain mengundang investor, Wiratmaja juga menyebut sebagian pembangunan infrastruktur jaringan gas nasional ini telah disanggupi untuk dibangun oleh BUMN, baik Pertamina maupun PGN. Sayang Wiratmaja tidak menyebut secara detail bagian proyek yang dikerjakan oleh BUMN tersebut. "Pokoknya kami inginnya memakai APBN sekecil-kecilnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×