Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Realisasi kredit KKUB ini naik pesat jika dibandingkan dengan penyaluran di akhir Juni 2023 di mana pada saat itu tercatat senilai Rp 79,4 triliun. Dari nilai tersebut, sebanyak Rp 5,7 triliun disalurkan kepada proyek renewable energy serta Rp 12 triliun untuk green transportation.
Dia mengemukakan praktik ESG yang telah dilakukan BRI pun memberikan dampak nyata terhadap masyarakat Indonesia.
Sebelumnya di 2022, Bank BRI telah merealisasikan penyaluran kredit proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar Rp 7,1 triliun, angka ini meningkat sebesar Rp 1,5 triliun atau 27,1% YoY dari 2021.
Tidak hanya itu, BRI telah menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I atau Green Bond dengan target penghimpunan dana sebesar Rp 15 triliun dan jumlah emisi tahap I di tahun 2022 sebesar Rp 5 triliun.
Adapun penggunaan dana tersebut telah dialokasikan sebesar 80% kepada sektor - sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan sesuai dengan POJK 60/2017.
Baca Juga: Bank Mandiri akan Konsisten Dorong Pembiayaan Keberlanjutan dan Pembiayaan Hijau
Contoh lainnya, Bank Mandiri mencatatkan kenaikan pembiayaan ke sektor energi terbarukan setiap tahunnya. Kredit untuk energi terbarukan pada 2020 hanya Rp 2,5 triliun, lalu naik menjadi Rp 6,15 triliun di akhir 2022 lalu.
Adapun beberapa proyek energi terbarukan yang mendapatkan kucuran green financing dari Bank Mandiri adalah Kerinci Hydro Power Plant dengan total kapasitas 2x45MW MW dan Malea Hydro Power Plant di Sulawesi Selatan.
Bank Mandiri juga menyalurkan pembiayaan untuk proyek Poso Hydro Power Plant dengan total kapasitas 515 MW.
Sampai dengan semester I 2023, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit hijau naik 10,2% year on year (YoY) menjadi Rp 115 triliun per Juni 2023.
Hingga paruh pertama 2023, penyaluran green financing bank pelat merah ini berkontribusi sebesar 11,7% dari total portofolio kredit.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menyatakan dalam sustainable financing, sektor keuangan berperan memobilisasi sumber daya dan modal untuk mengatasi perubahan iklim dan mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Baca Juga: Perbankan Lokal Masih Kesulitan Mengurangi Porsi Kredit ke Sektor Batubara
“Sebagai salah satu First Movers on Sustainable Banking, Bank Mandiri terus menggenjot penyaluran green financing di tanah air,” imbuhnya.
Pengusaha Energi Baru Terbarukan (EBT) Semakin Yakin
Semakin maraknya minat perbankan nasional ke proyek hijau membuat pelaku usaha semakin optimistis memandang prospek EBT di dalam negeri.