kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Bank BUMN dapat Menjadi Motor Penggerak Transisi Energi Indonesia


Sabtu, 09 Desember 2023 / 20:46 WIB
Bank BUMN dapat Menjadi Motor Penggerak Transisi Energi Indonesia
ILUSTRASI. Pensiun dini PLTU Cirebon-1 di Jawa Barat.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

Fabby melihat, di tahun depan ada beberapa proyek pembangkit energi terbarukan yang makin diminati perbankan, yakni pembangkit hidro seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTmh). Kemudian, Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS) terkhusus off-grid. 

“Tidak hanya itu, pengadaan pasokan biomassa untuk co-firing juga menjadi proyek yang diincar oleh perbankan karena membutuhkan modal kerja dan dapat diklasifikasikan sebagai proyek hijau karena menyediakan bahan baku untuk pembangkit,” jelasnya. 

Baca Juga: PLTU Cirebon Siap Pensiun Dini di 2035

Ketua Asosiasi Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air (APPLTA), Zulfan Zahar mengemukakan, perbankan pelat merah dan lembaga keuangan non-bank dalam negeri semakin agresif membiayai proyek energi baru terbarukan. 

“Upaya ini mulai dilakukan baik sendiri maupun sindikasi,” ujarnya. 

Ke depannya, lanjut Zulfan pengusaha berharap lembaga keuangan dalam negeri bisa lebih masif lagi mengucurkan dana untuk proyek hijau. Sehingga diperlukan beberapa insentif dari pemerintah  juga perbaikan perjanjian jual beli listrik (PJBL) dengan PLN terutama terkait tariff. 

Ketua Umum Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI) Milton Pakpahan menyatakan, transisi energi dimulai dengan memaksimalkan dekarbonisasi di antaranya melalui co-firing biomassa pada pembangkit batubara PLN yang sudah dimulai sejak 2021. 

Kelak dengan terbitnya Peraturan Menteri (Permen) mengenai co-fiirng yang saat ini masih dalam tahap harmonisasi, maka target pasokan biomassa ke pembangkit mencapai 10,2 juta ton pertahun mulai 2025. 

Baca Juga: Begini Gambaran Transaksi PLTU Cirebon 1 yang Akan Selesai pada Semester I 2024

“Kami optimistis target ini bisa dicapai dan harus ada dukungan dari perbankan nasional,” ujarnya. 

Peluang lain yang harus didukung perbankan ialah target 25% heat energy di sektor industri dari energi terbarukan biomassa, kemudian pembangunan pembangkit tenaga biomassa (PLTBm) baru, dan ekspor biomassa. 

“Untuk itu, MEBI sudah merencanakan melakukan spesialisasi atau diskusi dengan pendanaan domestik,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×