kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Batam Trans segera garap proyek pipa gas


Senin, 03 Juni 2013 / 21:08 WIB
Batam Trans segera garap proyek pipa gas
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan menggunakan mobile banking di Jakarta, Rabu (20/10/2021). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Dalam waktu dekat, PT Batam Trans Gasindo akan memulai proyek pembangunan pipa gas sepanjang 13,5 kilometer (km) dari Pulau Pemping menuju Pulau Batam, Kepulauan Riau. Lewat proyek ini, ketua konsorsium kontraktor pelaksana pembangunan sistem pipa gas tersebut mengincar pendapatan US$ 110 juta hingga US$ 120 juta dari total biaya angkut gas alias toll fee.

Kurnia Tugiono, Direktur Utama Batam Trans Gasindo mengatakan, pihaknya menginvestasikan dana senilai US$ 49,8 juta untuk pembangunan pipa tersebut. "Kami akan meraup pendapatan dari biaya toll fee selama 10 tahun, dengan harga mencapai US$ 1,03 per million british thermal units (mmbtu)," kata dia usai menandatangani perjanjian konstruksi bersama Konsorsium Bright PLN Batam-PT Universal Batam Energy, akhir pekan lalu.

Sekedar informasi, kontraktor pelaksana yang terdiri dari Batam Trans Gasindo, PT Hafardaya Konstruksi, PT Prosys Bangun Persada, dan PT KPM Oil and Gas memenangkan tender yang digelar Bright PLN Batam. Konsorsium tersebut akan membangun pipa berdiameter 16 inci sepanjang 13,5 km dengan kapasitas total 125 mmbtu atau setara dengan 145,6 million metric standard cubic feet per day (mmscfd).

Pipa gas ini akan mengalirkan gas dari Primer Oil Natuna BVC di Blok Natuna untuk kebutuhan pembangkit listrik di Batam dengan kapasitas mencapai 190 megawatt (MW). Dalam lima tahun pertama, gas yang akan mengalir sebanyak 40 mmscfd. Selanjutnya akan ditingkatkan menjadi 55 mmscfd.

Kurnia bilang, saat ini mereka tengah menggelar detail design joint dan berlanjut ke tahap konstruksi. Selanjutnya, sesuai perjanjian dengan PLN,  pipa gas bawah laut tersebut akan rampung Juni 2014.

Bagi Batam Transindo, ini merupakan proyek investasi pertama. Sejauh ini, anak usaha Prosys Group lebih sering menggarap manajemen proyek seperti dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk lewat proyek konstruksi West Java Distribution Network.

Kurnia berharap pendapatan perusahaan ini bisa bertambah bila ada pasokan gas lain yang mengalir lewat sistem pipa gas itu. Namun, ini tergantung keputusan pemerintah. "Pendapatan dari mengalirkan gas ke pembangkit sekitar US$ 11 juta-US$ 12 juta dan dimulai pada 2015," kata Kurnia yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur Prosys Group ini.

Dadan Kurniadipura, PT Pelayanan Listrik Nasional Batam (Bright PLN Batam) menambahkan, pembangunan sistem pipa gas ini melalui skema built operate transfer (BOT). Setelah 10 tahun beroperasi, infrastruktur pipa akan menjadi milik Bright PLN Batam.

Saat ini, Bright PLN Batam tengah menggelar pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Tanjung Uncang berkapasitas 120 MW. Pembangkit ini akan menyerap gas dari pipa itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×