Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Metro Batavia, pemilik maskapai Batavia Air menyatakan, pihaknya sudah mengembalikan empat unit pesawat sewa kepada pemiliknya bulan Maret 2012 lalu. Pengembalian pesawat tersebut sesuai dengan strategi restrukturisasi rute yang akan dilakukan perseroan.
Sukirno Sukarna, Direktur Komersial Batavia Air menjelaskan, empat unit pesawat tersebut antara lain dua Airbus A-320 dan dua Boeing 737-400. "Kami kembalikan sebagai sebuah strategi bisnis, jadi bukan karena kami tidak mampu bayar," papar Sukirno kepada KONTAN, Rabu (30/5).
Sukirno mengungkapkan, Batavia Air akan lebih fokus mengembangkan secara optimal pasar domestik yang secara tidak langsung mendukung dan meningkatkan perekonomian daerah, khususnya di sektor industri pariwisata.
Sementara, untuk rute internasional Batavia Air akan lebih mencari peluang di kawasan Asia Pasifik. "Restrukturisasi kami lakukan untuk menyesuaikan kondisi pasar," ujarnya.
Sukirno bilang, contoh rute yang akan dikurangi frekuensinya adalah Jakarta-Medan yang tadinya 4 kali sehari menjadi 2 kali, sedangkan Jakarta-Pontianak jadi 3 kali sehari dari sebelumnya 4 kali. Dengan pengembalian 4 pesawat tersebut, Batavia Air memiliki 33 pesawat dan dan yang beroperasi 24 unit.
Elly Simanjuntak, Manajer Humas Batavia Air menambahkan, langkah yang dilakukan perseroan itu karena ingin menyeimbangkan antara sumber daya manusia yang ada seperti pilot dan pramugari dengan jumlah armada. "Dengan demikian On Time Performance (OTP) bisa ditingkatkan, delay bisa ditekan, produktivitas dimaksimalkan sesuaikan dengan SDM, dan keuntungan pun bertambah," ujarnya.
Hingga akhir Mei 2012, rute domestik baru Batavia Air adalah Ujung Pandang-Ambon dengan penerbangan tiga seminggu dan Ujung Pandang-Ternate empat kali seminggu memakai pesawat Boeing 737-300. Lalu, ada juga pembukaan rute dari Surabaya ke Jayapura, Merauke, Manokwari, dan Sorong.
Batavia Air sendiri sukses menaikkan tingkat ketepatan waktu terbang atau on time performance (OTP) menjadi peringkat kedua tertinggi setelah Garuda Indonesia sepanjang 2011.
Menurut data sementara Ditjen Perhubungan Udara Kemhub, dari enam maskapai di Tanah Air yang dipantau selama periode Januari-November 2011, hanya tiga maskapai yang mencatat level OTP di atas 70%, yakni tertinggi pertama Garuda Indonesia 84,36% dan Batavia Air 72,08% dan Indonesia Air Asia 71,09%. Sisanya masih berada di bawah 70% atau di level rapor merah.
Batavia Air mencatat jumlah penumpang yang diterbangkan pada kuartal I 2012 sebanyak 2,16 juta penumpang, atau naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2,05 juta penumpang. Perolehan jumlah penumpang tersebut baru memenuhi 28,05% dari target penumpang tahun ini sebanyak 7,7 juta penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News