Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) masih menderita kerugian bersih di kuartal pertama tahun ini. Selama tiga bulan pertama 2020, Indofarma mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 21,43 miliar.
Baca Juga: Indofarma (INAF) Bertransformasi Jadi Produsen Alkes, KAEF Fokus di Obat
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2020 yang dirilis melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/5), rugi bersih INAF turun tipis 1,56% dibandingkan rugi bersih di kuartal pertama tahun lalu senilai Rp 21,77 miliar.
Sejatinya, penjualan bersih INAF tumbuh 8,73% year-on-year (yoy) menjadi Rp miliar di kuartal I 2020. Segmen obat mendominasi penjualan, yakni mencapai Rp 125,43 miliar setara 84,65% dari total penjualan bersih. Kontribusi berikutnya adalah segmen alat kesehatan dan produk lainnya senilai Rp 21,99 miliar, serta segmen pharmaceutical engineering senilai Rp 745 juta.
Baca Juga: INAF bakal restrukturisasi bunga utang di Mandiri, Exim, dan BNI
Meski penjualan tumbuh, ternyata beban pokok penjualan Indofarma menanjak 37% (yoy) menjadi Rp 119,52 miliar di kuartal I 2020. Oleh karena itu, laba kotor INAF turun 42% (yoy) menjadi Rp 28,65 miliar di kuartal I 2020.
Alhasil, margin laba kotor perusahaan farmasi ini melorot menjadi 19,34% per akhir Maret 2020. Pada kuartal I 2019, INAF masih menikmati margin laba kotor sebesar 36,12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News