kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Begini kesiapan sejumlah perusahaan migas hadapi 2020


Minggu, 01 Desember 2019 / 21:40 WIB
Begini kesiapan sejumlah perusahaan migas hadapi 2020
ILUSTRASI. Petugas melintas di depan jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (23/10/2019). Refinery Unit V memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah 260 MBSD setara 25 persen dari kapasitas 'intake' nasi


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

Ia pun memastikan Pertamina tetap akan mengadopsi cost recovery hingga kontrak selesai pada 2035 mendatang.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Meidawati bilang pada 2020 mendatang pihaknya menargetkan produksi minyak sebesar 84 ribu bopd dan gas sebesar 822 mmscfd.

"Pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 6 sumur, pengembangan 51 sumur dan workover sebanyak 50 sumur," ungkap Meidawati kepada Kontan.co.id, Minggu (1/12).

Baca Juga: Kejar laba US$ 2,2 miliar di tahun depan, begini strategi Pertamina

Meidawati menambahkan, ada sejumlah tantangan yang menanti antara lain fluktuasi harga minyak yang diprediksi akan membuat tingkatan supply lebih besar daripada permintaan.

Selain itu, perubahan pasar gas sebut Meidawati berpotensi menurunkan harga gas secara global. Menanggapi fleksibilitas kontrak bagi hasil antara gross split dan cost recovery, Meidawati mengungkapkan PHE secara prinsip akan mendukung keputusan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM.

Dihubungi terpisah, meskipun enggan mengungkapkan soal rencana dan target di 2020, ExxonMobil Indonesia mengaku siap menjalin kerja sama dengan pemerintah.

Baca Juga: Pertamina Bakal Menggenjot Sektor Hulu Migas

"Kami terus bekerja sama dengan Pemerintah untuk memaksimalkan produksi guna membantu memenuhi pertumbuhan kebutuhan energi Indonesia dengan aman dan andal," jelas Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi N. Alam kepada Kontan.co.id, Minggu (1/12).

Sementara itu, Pengamat Energi dari Reformer Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan, ada harapan yang lebih baik dari sisi internal (pemerintah) di tahun 2020 mendatang.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×