kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Pandangan Cisadane Sawit Raya (CSRA) Soal Proyeksi Kinerja di Semester II-2022


Selasa, 30 Agustus 2022 / 17:06 WIB
Begini Pandangan Cisadane Sawit Raya (CSRA) Soal Proyeksi Kinerja di Semester II-2022
ILUSTRASI. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) berhasil mencetak kinerja memuaskan selama semester pertama tahun ini.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) berhasil mencetak kinerja memuaskan selama semester pertama tahun ini. Pihaknya berharap dapat mencapai angka penjualan sekitar Rp 1 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 400 miliar. 

Untuk diketahui, penjualan CSRA selama semester I-2022 berhasil tumbuh 34% menjadi Rp 521,54 miliar, dari semula Rp 388,88 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Penjualan CSRA selama semester pertama tahun ini ditopang oleh penjualan minyak sawit dan Tandan Buah Segar (TBS) yang masing-masing sebesar Rp 222,08 miliar dan Rp 261,64 miliar. Kemudian disusul oleh penjualan inti sawit sebesar Rp 37,81 miliar. 

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Cermati Fluktuasi Harga CPO di Semester Kedua Tahun Ini

Hal ini membuat laba bersih Perseroan ditutup positif sebesar Rp 178,01 miliar atau naik 113,3% dari pencapaian perseroan selama semester I-2021 yang senilai Rp 83,45 miliar. 

Meski punya kinerja ciamik selama semester pertama, Seman Sendjaja, Direktur Keuangan & Pengembangan Strategis CSRA menyebut, harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) ke depan cukup rentan dengan meningkatnya volatilitas akibat pengaruh dari ketidakpastian makro ekonomi dan geopolitik. 

Maka dari itu, perusahaan akan tetap memprioritaskan untuk pertumbuhan organik dengan mempercepat pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS)-2 di kabupaten Tapanuli Selatan, serta penerapan teknologi perkebunan melalui mekanisasi pekerjaan kebun. 

"Untuk mendukung hal tersebut, strategi utama kami tetap sama, yang pertama dan yang terpenting adalah implementasi strategi kontrol biaya serta penerapan operasional yang ramping," kata Seman, saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (30/8). 

Untuk diketahui, pembangunan PKS-2 di Tapanuli Selatan diharapkan dapat rampung pada kuartal pertama tahun depan. CSRA sendiri menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 200 miliar, yang telah terserap sekitar 50% dari total capex 2022. 

 

Seman bilang, sebagian besar dana capex tersebut digunakan salah satunya untuk pembangunan pabrik kelapa sawit di Tapanuli Selatan, serta overhaul pabrik kelapa sawit di Labuhan Batu serta penanaman di land bank yang ada di Sumatera Selatan.

Selain perampungan PKS-2 di Tapanuli Selatan, CSRA juga menyiapkan sejumlah kebijakan strategis untuk tahun 2023 mendatang. Termasuk menjaga kelancaran arus kas, efisiensi biaya di semua lini bisnis, serta pemantauan aktifitas produksi.

"Kebijakan strategis lainnya adalah kebijakan keberlanjutan yang terus disempurnakan dengan target memperoleh sertifikasi ISPO untuk kebun yang berlokasi di Banyuasin Sumatera Selatan pada tengah tahun 2023. Terkait rencana ekspansi, kami masih terus melakukan penjajakan atas lahan perkebunan yang berpotensi untuk diakuisisi," jelas Seman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×