kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Begini respon pelaku usaha otomotif soal insentif PPnBM mobil


Minggu, 14 Februari 2021 / 19:38 WIB
Begini respon pelaku usaha otomotif soal insentif PPnBM mobil
ILUSTRASI. Suasana penjualan mobil. KONTAN/Baihaki/18/2020


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri mobil mengharapkan angin segar insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Kebijakan tersebut dinilai berpeluang memberi sejumlah dampak positif.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto menyampaikan, pihaknya menyambut baik rencana penerapan insentif PPnBM. Ia berkata, penerapan insentif PPnBM bisa memicu penurunan harga mobil dan menggairahkan industri mobil nasional.

“Kami berharap agar pembelian mobil bisa meningkat dan produksi mobil serta komponennya bisa kembali secepatnya,” ujar Jongkie kepada Kontan.co.id, Minggu (14/2).

Seperti diketahui, PPnBM merupakan salah satu dari beberapa komponen harga on the road pembelian mobil baru. Sedianya, konsumen dikenakan tarif PPnBM sebesar 10%-125% ketika membeli mobil baru. Besaran tarifnya bergantung pada spesifikasi kendaraan yang dibeli.

Baca Juga: Ada relaksasi PPNBM, ASSA: Hanya akan berdampak minimal ke segmen bisnis lelang

Pada 11 Februari 2021 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Pemerintah akan memberikan Insentif Fiskal berupa Penurunan Tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor pada segmen kendaraan dengan cc < 1500, yaitu untuk kategori sedan dan 4x2.

Rencananya, insentif PPnBM akan berlangsung selama 9 bulan. Pemberian insentif akan terbagi ke dalam 3 tahap, masing-masing tahapannya akan berlangsung selama 3 bulan. Adapun besaran insentif yang diberikan mencapai 100% pada tahap pertama, 50% pada tahap kedua, dan 25% di tahap ketiga. 

Instrumen kebijakan akan menggunakan PPnBM DTP (ditanggung pemerintah) melalui revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Targetnya, skema ini bisa mulai diberlakukan pada 1 Maret 2021.

Meski dipercaya bisa mendongkrak permintaan, Jongkie mengaku belum bisa menaksir seberapa besar dampak yang bisa ditimbulkan dari penerapan terhadap pencapaian target penjualan mobil nasional yang dicanangkan oleh Gaikindo. Catatan saja, tahun ini Gaikindo menargetkan penjualan mobil nasional bisa mencapai 750.000 unit. “Kita tunggu perkembangan di bulan-bulan mendatang,” ujar Jongkie.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×