kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkaca dari Deepwater Horizon, Pertamina bisa rugi besar di kebocoran minyak ONWJ


Jumat, 02 Agustus 2019 / 12:47 WIB
Berkaca dari Deepwater Horizon, Pertamina bisa rugi besar di kebocoran minyak ONWJ


Reporter: Azis Husaini, Filemon Agung , Lidya Yuniartha | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Deepwater Horizon merupakan tragedi kelam bagi BP pada 20 April 2010. Perusahaan itu mengalami kecelakaan kerja di Deepwater Horizon Teluk Meksiko. Kebocoran pipa minyak di laut dalam itu mengakibatkan kebakaran hebat.

Selain menewaskan 11 pekerja, kejadian itu juga menyulut polusi laut terbesar dalam sejarah dan mencemari pantai mulai Texas hingga Florida, AS.

Baca Juga: BP dan Halliburton saling tuding ledakan minyak Meksiko

Tragedi itu tertanggulangi setelah 87 hari, dengan hasil 4,9 juta barel minyak mentah tumpah ke teluk Meksiko, mencemari ribuan mil pantai Amerika Serikat dengan kerugian ekonomi mencapai puluhan miliar dollar. Akibat bencana itu BP mengalami kerugian US$ 40,9 miliar atau sekitar Rp 384 triliun.

Perusahaan ini juga menyediakan US$ 20 miliar atau hampir Rp 172 triliun untuk membayar ganti rugi kepada masyarakat, pemerintah AS dan untuk perbaikan lingkungan yang tercemari minyak.

Tumpahan minyak Deepwater Horizon hampir 20 kali lebih buruk ketimbang bencana serupa saat kapal tanker Exxon Valdes tenggelam tahun 1989.

Kejadian serupa tengah dihadapi PT Pertamina di Sumur YYA-1 di Anjungan YY Blok ONWJ, lepas pantai Karawang Jawa Barat. Sudah lebih dari dua pekan kebocoran pipa minyak di sana belum juga teratasi.

Kejadian ini dianggap serupa karena yang menangani kebocoran di sumur YYA-1 di Anjungan YY Blok ONWJ adalah perusahaan konsultan Boot & Coots, yang meruapkan perusahaan asal US yang telah memiliki proven experience dalam menyelesaikan peristiwa di Gulf Mecixo.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto sempat menyebut kasus kebocoran tersebut bisa saja berdampak buruk.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Kebocoran gas Blok ONWJ bisa saja berdampak lebih buruk

"Risiko paling fatal adalah rig tenggelam, seperti dalam film Deep Water Horizon," sebut Djoko di Kantor Kementerian ESDM.

Film yang diperankan Mark Wahlberg tersebut bercerita mengenai kecelakaan kerja pada sumur minyak di Teluk Meksiko yang diangkat dari kisah nyata.




TERBARU

[X]
×