kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berorientasi ekspor, industri logam diklaim siap transformasi ke industri 4.0


Jumat, 17 Juli 2020 / 09:28 WIB
Berorientasi ekspor, industri logam diklaim siap transformasi ke industri 4.0
ILUSTRASI. Pabrik plat baja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST), hot rolled steel plate mill (produsen plat baja canai panas).


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian bertekad mengakselerasi transformasi sektor manufaktur di tanah air ke arah industri 4.0. Langkah strategis ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan daya saing industri nasional, sekaligus sebagai implementasi program prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0.

"Transformasi industri 4.0 memberikan benefit bagi perusahaan, antara lain menurunkan biaya dan down-time, meningkatkan kinerja mesin dan peralatan, meningkatkan kecepatan operasi produksi dan kualitas produk, serta compatible dengan protokol kesehatan," kata Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi dalam keterangan resminya, Jumat (17/7).

Baca Juga: Amankan rantai pasok, Bulog berencana bangun 14 unit modern rice milling plant

Kepala BPPI menyampaikan dalam kunjungannya ke PT Tata Logam Lestari ialah melihat kesiapan salah satu industri logam di dalam negeri untuk bertransformasi ke arah industri 4.0. 

"Tim Kemenperin akan membantu dalam identifikasi kendala dan pain point perusahaan dalam upaya bertransformasi ke industri 4.0. Ini merupakan salah satu rekomendasi bagi perusahaan untuk melakukan penyesuaian terhadap strategi bisnis dalam bertransformasi," jelasnya.  

Menurut Doddy, meskipun industri logam belum dimasukkan ke dalam lima sektor pionir industri 4.0 pada Making Indonesia 4.0, namun merupakan salah satu sektor yang strategis karena selama ini mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. 

"Peran penting industri logam, di antaranya adalah hasil produknya menjadi bahan baku utama bagi kegiatan sektor lainnya seperti industri permesinan dan peralatan pabrik, otomotif, maritim serta elektronik," sebutnya.

Baca Juga: BI perkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa minus 4% di kuartal II 2020

Bahkan, dengan bertransformasi ke arah industri 4.0, diyakini kinerja industri logam akan semakin kokoh dan berpeluang mendongkrak sumbangsihnya terhadap nilai ekspor nasional. 

Catatan positif ekspor produk industri logam nasional terlihat dari capaian pada Januari-Mei 2020 yang menembus US$ 9,2 miliar atau naik 41% dibanding perolehan di periode yang sama tahun 2019 sekitar US$ 6,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×