Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Island Concepts Indonesia Tbk masih membidik pendapatan Rp 254,62 miliar tahun ini. Adapun strateginya melalui penjualan dengan jumlah besar kondotel-nya yang berada di Bali.
Direktur Utama Island Concepts Indonesia, Dodi P. Amtar menyebutkan tahun ini masih melanjutkan divestasi kondotel-nya. Untuk itu, pihaknya fokus untuk menjual kondotel-nya dengan jumlah besar.
Baca Juga: Island Concept (ICON) belum akan realisasikan aksi korporasi tahun ini, kenapa?
"Karena baru terjual 35%, maka sisanya kami pakai strategi penjualan dengan jumlah besar, tidak dijual per unit," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (30/1).
Menilik pada data paparan publik perseroan, saat ini sisa unit kondotel yang belum terjual sebanyak 102 unit. Secara rinci, pada Tower A perseroan memiliki 74 unit dan Tower B sebanyak 28 unit.
Dengan sisa yang cukup besar tersebut, manajemen memutuskan untuk melakukan penjualan per tower. Dodi memproyeksikan dengan penjualan besar tersebut, pihaknya mampu mencapai target tahun ini.
Selain strategi tersebut, berdasarkan hasil paparan publik perseroan tahun ini juga mengandalkan dari proyek beach club. Sebelumnya, emiten dengan kode saham ICON di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini telah melakukan perjanjian sewa lahan dengan PT Lokal Kulture Kreatif Abadi (Locca) yang telah ditandatangani sejak 24 Juli 2019.
Baca Juga: Island Concept (ICON) cari investor untuk lepas seluruh kondotelnya
Melalui perjanjian tersebut, luas lahan yang disewakan sekitar 10.000 m2 dengan jangka waktu sewa sampai dengan 2029 dan dapat diperpanjang selama 5 tahun. Adapun investasinya sebesar Rp 50 miliar dan diproyeksikan mulai beroperasi pada semester I tahun ini.
Nantinya, dari perjanjian tersebut ICON berhak atas bagi hasil sebesar 5% dari EBITDA Locca. Dengan hal tersebut, pihaknya membidik pendapatan Rp 254,62 miliar dengan laba kotor Rp 49,93 miliar.
Dengan rencana-rencana itu, ICON juga tahun ini kembali tak menganggarkan belanja modal yang besar. "Karena tidak ada ekspansi, belanja modal hanya untuk working capital saja," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
