Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Adapun bisnis otomotif masih besar peluangnya untuk terus dijajaki di Indonesia. Sebab perbandingan antara penduduk dan kepemilikan kendaraan masih kecil.
Selain ditopang faktor eksternal, Fatrijanto menyatakan di tahun depan akan banyak produk baru yang akan diluncurkan. Misalnya saja produk baru SUV Toyota yang beritanya sudah banyak beredar akan ada dua brand baru yang mau di-launching.
Adapun kalau dalam sisi internal perusahaan, Fatrijanto menjelaskan dengan diversifikasi usaha mulai dari digital dan semakin gencar ekspansi bengkel umum Carfix, bisa membantu pertumbuhan perusahaan.
Baca Juga: Automakers expect Trump will delay decision on imposing EU, Japan auto tariffs
Tunda anak usaha IPO
Anak usaha di bidang perbengkelan PT Meka Adipratama yang berlokasi di Semarang kabarnya akan melantai di bursa. Kabarnya Meka Adipratama yang sudah masuk pipeline IPO Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melaksanakan IPO pada 19 September 2019.
Namun, Meka Adipratama memutuskan menunda aksi korporasinya tersebut. Benny menjelaskan industri otomotif sendiri sedang. Adapun kondisi pasar yang saat ini tingkat confident level masih belum sampai.
Kalau melihat pertimbangan persentasinya menurut Benny 65% dari kondisi pasar dan 35% persiapan internal.
Baca Juga: Welcoming Asia, Tim Toyota 5 Continents Drive Menjelajahi Malaysia
Nanti aksi IPO akan dilaksanakan menunggu kondisi pasar membaik setahun hingga dua tahun mendatang. Sebab menurut Benny masih ada alternatif pendanaan lain selain IPO, yakni bisa pendanaan di level holding, operation, atau bahkan bisa ada joint venture.
Namun yang terpenting, menurut Benny adalah mempersiapkan diri agar mampu menyajikan service yang baik ke costumer. Fatrijanto menambahkan bidikan dana tidak sampai Rp 1 triliun. Sebab investasi untuk bengkel kan kecil hanya Rp 2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News