kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis kosmetik syariah makin sumringah


Selasa, 30 Desember 2014 / 10:20 WIB
Bisnis kosmetik syariah makin sumringah
ILUSTRASI. Intip Saham-Saham Koleksi Asing Saat IHSG Lanjut Menguat Kemarin


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sebagai negara populasi muslim terbesar dunia, Indonesia menjadi pasar produk syariah yang menggiurkan bagi industri, termasuk industri produk kecantikan. Mereka menyusun strategi agar bisa mendulang laba dari produk kecantikan yang khusus menyasar pasar wanita muslim atau muslimah.

Salah satu industri produk kecantikan yang melirik segmen pasar ini adalah PT Martina Berto Tbk (MBTO). Perusahaan yang didirikan oleh  Martha Tilaar ini, berniat untuk memperkuat produknya yang akan menyasar konsumen muslimah.

"Prospek pasar produk untuk muslimah ini masih besar. Apalagi kelas menengah yang berhijab kini jumlahnya makin besar," terang Desril Muchtar, Sekretaris Perusahaan Martina Berto kepada KONTAN, Senin (29/12).

PT Martina Berto pertama kali menyasar pasar muslimah sejak Februari 2014 lalu. Saat itu, Martina Berto memilih meluncurkan serangkaian produk perawatan rambut untuk wanita berhijab dengan nama Sariayu Hijab Care Series.

Setelah melihat perkembangan pasar sejak awal tahun ini, manajemen Martino Berto berencana memperbesar bisnis produk perawatan rambut untuk muslimah tersebut. Adapun produk perseroan di segmen pasar ini terdiri dari sampo, conditioner, tonic dan juga serum.

Sayangnya, Desril enggan menyajikan data soal pertumbuhan pasar dari produk untuk muslimah tersebut. Begitu juga dengan kontribusi penjualan produk tersebut ke angka penjualan Martina Berto secara total.

Desril hanya menjelaskan, strategi perusahaan untuk memperkuat segmen pasar produk kecantikan untuk muslimah ini adalah dengan membuat strategi distribusi khusus. "Yang pasti pasar produk ini tidak akan saling kanibal. Kami membedakan distribusi produk untuk Muslimah ini, dengan produk lainnya," jelas Desril.

Lewat metode pemasaran ini, akan ada wilayah yang diprioritaskan menjadi pangsa pasar. Namun, ada juga wilayah yang sama sekali tidak dijadikan pangsa pasar, seperti  Papua dan Sulawesi Utara.  Maka itulah, pemasaran produk ini membutuhkan strategi khusus yang terpisah.

Karena masih baru berbisnis produk kecantikan untuk wanita muslimah, membuat Martina Berto tak ingin terlalu agresif di segmen pasar ini. Perusahaan ini juga belum memiliki rencana untuk menambah daftar produknya. "Belum ada rencana, masih kami fikirkan,” terang Desril.

Peluang masih besar

Pangsa pasar kosmetik untuk muslimah memang menawarkan berkah yang menggiurkan. Setidaknya, berkah ini telah dibuktikan oleh pioneer kosmetik yang menyasar segmen pasar khusus muslimah, yaitu Wardah Cosmetic. Salman Subakaf, Marketing Director Wardah Cosmetics kepada KONTAN, Senin (29/12) menilai saat ini pasar produk muslimah cukup membesar. "Kami masih optimistis bisa tumbuh," jelasnya.

Walaupun optimistis melihat pasar kosmetik untuk muslimah ini, namun Salman bilang, pihaknya mesti hati-hati melihat kondisi pasar.

Tak hanya kompetitor dari industri kosmetik saja pantas dikhawatirkan, tetapi kompetitor juga datang dari penyedia jasa perawatan kecantikan seperti salon kecantikan. Salman bilang, banyak salon kecantikan kini menyediakan perawatan kecantikan khusus untuk para muslimah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×