kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis pameran dan konvensi rame selalu


Jumat, 29 Juli 2011 / 09:21 WIB
Bisnis pameran dan konvensi rame selalu
ILUSTRASI. Pembuatan Tape Singkong Khas Bogor: Pembuatan tape singkong khas bogor di Gunung Sindur, Bogor, Rabu (14/10). Tape singkong di jual seharga Rp6000 per Kilogram dan dijual ke daerah sekitar seperti ciputat, Serpong dan lain-lain. KONTAN/Baihaki/14/10/2020


Reporter: Yudo Widiyanto, Maria Rosita | Editor: Edy Can

Jakarta. Tahun ini, bisnis gedung pertemuan, konvensi, dan eksibisi alias meeting, incentives, convention, and exhibitions (MICE) diperkirakan semakin bersinar. Terbukti, makin banyak pemain baru yang ikut menyelami bisnis ini.

Ernst K. Remboen, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) melihat bisnis MICE terus tumbuh didukung pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan keamanan yang membaik. Akibatnya, banyak investor lokal maupun asing tertarik berinvestasi di Indonesia baik sebagai penyelenggara ataupun sebagai peserta MICE.

Selain itu, event-event MICE pun makin marak. Salah satunya karena Indonesia banyak menjadi tuan rumah acara internasional dan berbagai konser musik.

Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), pada tahun 2010 lalu, terdapat 265 penyelenggaraan pameran. Sedangkan tahun ini, Asperapi menghitung, jumlah itu bakal bertambah 20% menjadi 324 pameran.

Ernst mengatakan pameran berkontribusi 70% dari seluruh kegiatan MICE. "Kontribusi pameran besar, jadi MICE bisa melonjak," ujar Ernest, Kamis (28/7).

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) juga memprediksi, jumlah kunjungan wisatawan MICE tahun ini akan mencapai 3,85 juta orang. Ini setara dengan 50% dari total target wisatawan asing tahun ini yang sebanyak 7,7 juta orang. Ernest yakin target tersebut tercapai di akhir tahun.

Ia menambahkan, hampir 90% kegiatan MICE berupa kegiatan domestik, sedangkan 10% kegiatan dengan level internasional. Namun menurut Ernest ini sudah lebih maju.

Oke S. Hadianto, Kepala Pemasaran Sentul International Convention Center (SICC) mengakui, bisnis MICE tahun ini memang makin kinclong. Salah satu rezeki yang ia raup adalah penyelenggaraan konser musik sekelas Justin Bieber dan Kylie Minogue yang berhasil menjaring lebih dari 10.000 pengunjung.

Oke mengungkapkan, ia sudah menerima lebih dari ratusan pesanan tempat untuk pameran, konvensi hingga konser musik hingga tahun 2012 dari penyelenggara pameran.

Gedung terbesar

Karena peluang MICE begitu menggiurkan, kelompok usaha Kompas Gramedia bersama Sinar Mas Land dan Pico Internasional, membentuk joint venture bernama PT Indonesia Expo. Perusahaan ini akan membangun gedung MICE terbesar di Indonesia bernama Gedung Indonesia Expo di kawasan BSD City, Tangerang Selatan. Nilai investasi pembangunan gedung berkapasitas 150.000-200.000 orang ini mencapai Rp 1,5 triliun.

Rencananya, Gedung Indonesia Expo akan dibuka dan beroperasi tahun 2013. Gedung Indonesia Expo berada di atas lahan seluas 25 hektare (ha). "Fasilitas lengkap ada museum, teater, areal food & beverage, serta hotel," tandas Ishak Chandra, Managing Director Corporate Strategy & Services Sinarmas Land.

Ishak menargetkan, gedung itu akan menampung event internasional dan lokal secara berimbang. Ia optimistis bisa menjaring banyak penyelenggara karena fasilitas lengkap plus kemudahan akses menuju gedung.

Presiden Komisaris KG, Jakob Oetama, mengaku bersemangat mengembangkan bisnis MICE karena tingginya kebutuhan ruang pameran berskala internasional dan lokal. Namun untuk memenuhinya, gedung ekspo harus memenuhi standar kelayakan. "Baik aspek lokasi, fasilitas, dan kapasitas," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×