Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
Solusi industri besar
Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Jemmy Wijaya menawarkan solusi bagi peternak layer. Ia bilang, CPI akan menurunkan harga pakan komplit menjadi Rp 4.500 per kg dan pakan konsentrat Rp 6.300 per kg.
Selain itu, Charoen juga sudah menyerap telur peternak dari Blitar Jawa Timur seharga Rp 15.500 per kg dengan volume rata-rata 20 ton telur per hari. "Harga yang kami tawarkan ini lebih tinggi dari harga pasaran sekarang yakni Rp 13.800 per kg," ujarnya. Charoen tidak memproduksi telur.
Selain itu, Charoen juga tidak akan menambah lagi budidaya ayam petelur yang sebelumnya sudah mencapai 2 juta ekor. Sejauh ini, market share pakan Charoen untuk pakan ayam petelur di seluruh Indonesia baru 16%. Sedangkan DOC ayam petelur menguasai 37%. Hanya 2% produksi digunakan untuk internal, dan 98% lainnya dijual ke peternak.
Sebagai solusi jangka panjang, Charoen janji akan mengatur waktu impor indukan ayam petelur sehingga tak menumpuk di satu waktu.
Edi Suryanto, Assistant Vice President PT Japfa Comfeed mengatakan, pihaknya tidak memiliki farm layer komersial dan aktif menyelenggarakan kampanye gizi terkait ayam dan telur dalam berbagai event. Japfa memberikan identitas pada semua telur infertil sehingga tidak bisa masuk ke pasar konsumsi dan hanya menjual telur retak ke karyawan dan digunakan untuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
Direktur Budi Daya dan Perbibitan Kementerian Pertanian Surahman Suwandi bilang, pemerintah mendukung upaya dari perusahaan yang membantu peternak rakyat. Ia menjanjikan, Kemtan segera menerbitkan aturan terkait penyediaan dan peredaran ayam telur yang akan terbit dua bulan lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News