kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis properti Taipan Djoko Susanto kian ekspansi


Jumat, 23 September 2016 / 22:16 WIB
Bisnis properti Taipan Djoko Susanto kian ekspansi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Perkasa Internusa Mandiri atau Alfaland terus ekspansi dalam senyap. Tak banyak banyak gembor-gembor, ternyata diam-diam perusahaan milik Taipan Djoko Susanto ini sudah mengembangkan banyak proyek-proyek properti.

Dengan menggandeng pengembang asal Hongkong Kingland Group dan perusahaan perusahaan baja Growth Steel Group, Alfaland menggarap proyek multi fungsi bertajuk Kingland Avenue di Serpong. Proyek ini dikembangkan lewat bender PT PT Hongkong Kindland.

Kingland Avenue akan dibangun diatas lahan seluas 2 hektare (ha). Ini akan dikembangkan menjadi empat tower yang terdiri dari apartemen, perkantoran, condotel, dan commersial retail. Proyek ini ditaksir akan menelan investasi sekitar Rp 5 triliun.

Tower pertama akan dikembangkan menjadi proyek apartemen sebanyak 600 unit dengan invetasi sekitar Rp 600 miliar. Proyek yang dinamai Kondominium The Venetian ini akan resmi diluncurkan November 2016 mendatang. Kendati begitu pre-launchingnya sudah dilakukan sejak Mei lalu. Adapun harganya dilego dengan harga Rp 16 juta per meter persegi (m2).

Hanto Djoko Susanto, Presiden Direktur Alfaland mengatakan pihaknya tidak terlalu berani menampakkan diri selama ini lantaran ingin fokus akuisisi lahan dan sekaligus ingin mempelajari bisnis properti lebih dalam.

"Harga tanah terus naik. Selama ini kita hanya belanja lahan dulu dan kita simpan sekian tahun. Kita pelajari industrinya dan semakin lama semakin booming dan kita keluar dengan dukungan besar dari grup (Alfamart)," jelasnya di Jakarta, Jumat (23/9).

Selain mengembangkan proyek apartemen tersebut, Alfaland juga sedang menyiapkan rencana ekspansi bisnis. Ke depan, sayap bisnis Alfa Corporation ini berencana proyek mixed use di Karawang, Jawa Barat dan proyek industrial di Subang.

Di Karawang, Alfaland memiliki land bank seluas 28 ha yang akan dikembangkan menjadi proyek perumahan, hotel, mall dan rumah sakit.

Kurnia Sukrisna, Managing Director Alfaland, Kurnia Sukrisna mengatakan tahap awal pihaknya akan mengembangan proyek komersial seperti hotel dan ruko dan ditargetkan akan dirilis pada semester II 2017.

Sementara di Subang, perusahaan ini telah memiliki lahan seluas 100 ha. Lahan ini akan dikembangkan menjadi kawasan industri dan rencananya akan dikembangkan tahun 2019. Area ini berdekatan dengan tol Cipali.

Di samping itu, Alfaland juga berencana mengembangkan proyek mixed used di Pasar minggu Jakarta Timur. Saat ini, perusahaan ini memiliki lahan seluas 1,1 ha di sana dan di atasnya berdiri bangunan yang disewakan pada Carrefour. "Setelah kontrak dengan Carrefour berakhir 2019 maka kita akan mulai kembangkan proyek ini menjadi apartemen dan komersial," jelasnya Kurnia.

Meskipun sudah mulai berani memamerkan diri, namun masih sedikit malu-malu. Perusahaan ini belum mau menyungkapkan jumlah landbank yang dimiliki saat ini. Sebetulnya di luar Subang dan Karawang tadi, Alfaland juga memiliki lahan cadangan.

Alfaland juga terus berencana melakukan penambahan lahan. Sayang manajemen perseroan tidak bersedia menyebutkan target akuisisi lahan serta dana yang disiapkan untuk itu tahun ini.

Sementara saat ini, Alfaland sudah memiliki beberapa portolio properti. Perusahan telah memiliki delapan hotel yang tersebar di beberapa kota.

Pertama, ada CX hostel di Kuta dan legian Bali, lalu Grand Cordela di Bandung yang baru beropeasi pada Mei 2016 lalu sebanyak 143 kamar, Cordela Medan sebanyak 110 kamar, Cordela Yogyakarta sebanyak 118 kamar, Cordela di Pasar Senen Jakarta 120 kamar, Alfa resort sebanyak 32 vila, Cordex Ancol sebanyak 40 kamar.

Di bisnis hotel, ke depan Alfaland akan fokus sebagai operator. Kurnia bilang, pihaknya akan menggandeng beberapa investor untuk menambah portofolio hotel. "Banyak di luar sana mau bangun hotel tapi bingung bagaimana operatingnya. Jadi kita mau masuk ke sana," ujar Kurnia.

Saat ini Alfaland telah menandatangani kerja sama dengan investor untuk mengelola hotel di Bali, Bangkan dan Jakarta. Menurut Kurnia potensi cuan dari bisnis hotel masih besar. Meskipun banyak mengatakan hotel sudah over supply namun Alfaland tidak berpandangan demikian. Pasalnya, okupansi paling sepi hotel perseroan mencapai 50%.

Meskipun sudah memiliki banyak proyek recurring income dan ditambah dengan peluncuran proyek apartemen baru, Alfaland tetap belum bersedia menyebutkan target pendapatan tahun ini maupun di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×