kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Bisnis Tata Power kian mencengkeram di Nusantara


Jumat, 09 November 2012 / 12:53 WIB
Bisnis Tata Power kian mencengkeram di Nusantara
ILUSTRASI. Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) meluncurkan aplikasi Cek Bansos yang bisa diunduh di ponsel. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Tata Power Company Limited (Tata Power), perusahaan listrik asal India baru saja mengakuisisi 26% saham PT Baramulti Sukses Sarana Tbk (BSSR) pada Jumat (9/11) pagi pukul 09:25 waktu India.

Akuisisi ini dilakukan melalui Khopoli Investments Ltd, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Tata Power. Sebelumnya, kemarin Kamis (8/11), 3% saham BSSR diakuisisi oleh Idemitsu Kosan Co. perusahaan asal Jepang.

Belum dijelaskan berapa jumlah dana yang dikeluarkan oleh Tata Power untuk mengakuisisi BSSR tersebut. Namun, setelah Tata Power mengumumkan akuisisi saham BSSR, saham Tata Power di bursa saham India naik 1,92% menjadi Rs 103.60.

"Kami akui keamanan bahan bakar sebagai kunci untuk mendukung pertumbuhan. Selain mengadakan perjanjian kami telah memperoleh 26% saham di tambang batu bara sebagai cadangan dan prospek yang sangat menjanjikan. Akuisisi ini bertujuan untuk dikembangkan selama beberapa tahun ke depan, "kata Anil Sardana, Managing Director Tata Power (9/11) yang dikutip dari dari Business Standard.

PT Baramulti Suksessarana Tbk adalah perusahaan tambang yang baru saja melakukan penawaran saham perdananya (IPO) di bursa saham Indonesia Oktober 2012 lalu. Perusahaan ini memproduksi sekitar 3 juta ton batubara per tahun. Sedangkan pusat tambangnya berada di Antang Gunung Meratus. Produksi perusahaan ini diperkirakan bisa mencapai 7 juta ton pada akhir 2014.

Sementara itu, Tata Power merupakan pemilik 30% saham di PT Arutmin Indonesia. Perusahaan asal India ini juga memiliki saham di PT Kaltim Prima Coal, dan dua perusahaan tambang batubara milik PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×