Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Biomssa Jaya Abadi (BJA) Group, produsen wood pellet terintegrasi dengan izin kapasitas terbesar di Indonesi, kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi menuju energi hijau terbarukan melalui praktik pengelolaan biomassa yang legal, berkelanjutan, dan bebas deforestasi.
Sebagai tonggak penting perjalanan keberlanjutan perusahaan, BJA Group yang terdiri dari PT Biomasa Jaya Abadi (BJA), PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL), dan PT Inti Global Laksana (IGL), menggelar aksi penanaman pohon gamal ke-20 juta.
Pencapaian ini tidak hanya menjadi simbol komitmen perusahaan terhadap ekonomi hijau masa depan, tetapi juga bukti nyata peran sektor biomassa dalam mendorong kesejahteraan masyarakat lokal. Kegiatan ini juga sekaligus menjadi tonggak penting bagi industri wood pellet untuk membuktikan bahwa energi hijau dapat tumbuh sejalan dengan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat ketika seluruh proses dilakukan secara legal, berkelanjutan, dan terverifikasi.
Baca Juga: Industri Biomassa Gorontalo Bebas Deforestasi, BJA Group Serap Ribuan Pekerja
Aksi penanaman pohon gamal ke-20 juta ini dilaksanakan pada Jumat (21/11/2025) di area penanaman milik BTL yang berlokasi Blok I-10 di Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. BTL pertama kali menanam gamal pada Mei 2022. Hingga saat ini total pohon gamal yang telah BTL tanam mencapai sekitar 20.400.000 pohon di area seluas sekitar 4.080 hektare.
Tanaman gamal yang pertama kali BTL tanam saat ini telah mencapai tinggi sekitar 8 meter dengan diameter batang sekitar 8 cm. Tanaman tersebut akan dipanen pada saat berumur 4-5 tahun dengan ukuran diameter batang sekitar 10-15 cm dan tinggi 10-12 meter. Seluruh tanaman yang BTL tanam merupakan hasil pembibitan sendiri.
Direktur Biomasa Jaya Abadi (BJA) Group Zunaidi menegaskan kegiatan penanaman gamal ke-20 juta pohon ini merupakan simbol komitmen BJA Group untuk mengembangkan bioenergi yang berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan Gorontalo.
Ia menekankan bahwa inisiatif ini merupakan upaya untuk segera melakukan penanaman setelah dilakukannya land preparation. Ini juga menjadi bukti bahwa industri biomassa Indonesia dapat tumbuh tanpa deforestasi—melainkan melalui reforestasi yang terencana dan berkelanjutan.
“Setiap pohon gamal yang kami tanam bukan sekadar tanaman energi, tetapi representasi dari komitmen kami untuk menghijaukan masa depan dan membangun sumber energi terbarukan dari bahan baku yang lestari. Melalui penanaman gamal ke20-juta pohon ini, kami menanam harapan bagi keberlanjutan energi dan salah satu sumber penghidupan masyarakat di Kabupaten Pohuwato,” ujar Zunaidi dalam kegiatan penanaman, Jumat (21/11).
Pohon gamal merupakan tanaman yang nantinya akan menjadi bahan baku untuk diolah menjadi wood pellet oleh BJA. Tanaman gamal termasuk tanaman terubusan yang dapat dilakukan 4 hingga 5 kali panen dalam satu kali tanam dengan siklus panen 4-5 tahun sekali.
Di samping merupakan sumber bahan baku energi baru terbarukan, gamal juga merupakan tanaman yang sangat signifikan untuk menjaga konservasi karena tumbuh cepat dengan densitas 5.000 pohon per hektare atau jarak tanam 2x1 meter dan penyebaran perakaran yang luas.
Seluruh proses produksi wood pellet BJA Group dijalankan secara legal, lestari, transparan, dan memenuhi SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian). Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Kehutanan Laksmi Wijayanti, SVLK menjamin setiap produk hasil hutan, termasuk wood pellet, dapat ditelusuri asal-usulnya, legal, dan diproduksi secara berkelanjutan. Sistem ini sejalan dengan komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) dan perjanjian internasional seperti FLEGT-VPA.
“Kami ingin menunjukkan bahwa industri wood pellet Indonesia legal, lestari, dan menyejahterakan sehingga bisa menjadi contoh bagi dunia,” tegas Zunaidi.
Selain mendukung terciptanya masa depan yang lebih hijau, BJA Group juga terus mewujudkan kontribusi positif dalam mewujudkan masa depan perekonomian daerah yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Sejak beroperasi di Gorontalo, BJA Group membuktikan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyerapan tenaga kerja yang besar, khususnya tenaga kerja dari Provinsi Gorontalo. Per September 2025, jumlah tenaga kerja di BJA Group ditambah tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di PT Berkah Indah Gorontalo (BIG) berjumlah 1.501 orang.
Dari jumlah tersebut, tenaga kerja lokal yang berasal dari Kabupaten Pohuwato mencapai 1.083 orang atau lebih dari 72%. Sekitar 12,5% tenaga kerja BJA Group berasal dari kabupaten lainnya di Gorontalo. Jadi, sebanyak 84,5% tenaga kerja BJA Group merupakan putra daerah Provinsi Gorontalo. Hanya 15,5% yang berasal dari luar Provinsi Gorontalo.
Kini, BJA Group telah menjadi tumpuan hidup bagi ribuan karyawan dan keluarganya. Jika dihitung, setidaknya ada 3.000 orang yang kehidupannya bergantung pada sumber penghasilan yang berasal dari BJA Group.
Dari situ, perputaran uang di Pohuwato terus meningkat. Setiap bulan, perputaran uang dari penghasilan karyawan BJA Group setidaknya mencapai kisaran Rp7 miliar.
Zunaidi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan memberikan dukungan kepada perusahaan. “Apa yang kita tanam hari ini adalah untuk masa depan generasi mendatang,” imbuh Zunaidi.
Selanjutnya: Estonia Perkuat Kerja Sama Maritim dan Keamanan Siber dengan Indonesia pada 2026
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/11), Hujan Ekstrem di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













