kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   16.000   0,83%
  • USD/IDR 16.105   -118,00   -0,73%
  • IDX 7.963   70,53   0,89%
  • KOMPAS100 1.124   7,43   0,67%
  • LQ45 832   2,34   0,28%
  • ISSI 267   3,85   1,46%
  • IDX30 430   0,85   0,20%
  • IDXHIDIV20 494   1,70   0,35%
  • IDX80 125   0,46   0,37%
  • IDXV30 128   0,50   0,39%
  • IDXQ30 139   0,46   0,33%

Bos Philip Morris Sebut Aspek Keberlanjutan Akan Ciptakan Hasil yang Positif


Jumat, 21 Maret 2025 / 22:10 WIB
Bos Philip Morris Sebut Aspek Keberlanjutan Akan Ciptakan Hasil yang Positif
ILUSTRASI. Jacek Olczak, Chief Executive Officer Philip Morris International (PMI).


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, menambahkan bahwa pilar kedua Falsafah Tiga Tangan yang dipegang teguh oleh Sampoerna ialah memberikan manfaat bagi karyawan, mitra bisnis, dan pemegang saham.

Berpijak pada falsafah itu, Sampoerna tidak hanya membantu karyawan berkembang tetapi juga seluruh rantai pasok perusahaan ikut tumbuh.

Di Sampoerna, Ivan bilang pihaknya bermitra dengan 22.000 petani tembakau dan cengkih, dan mengelola seluruh rantai pasokan, hingga apa yang baru saja disebutkan oleh Jacek Olczak, yakni SRC, yang berada di garis depan. "Ini adalah inti dari bisnis kami. Sampoerna secara langsung atau tidak langsung mempekerjakan lebih dari 90.000 orang," jelasnya.

Ivan menjelaskan bahwa Sampoerna juga meraih sertifikat Top Employer di Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut. Ia menyebutkan bahwa Sampoerna memiliki program untuk merekrut karyawan dan membantu mereka berintegrasi ke dalam budaya perusahaan.

Selanjutnya, perusahaan fokus mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan, dengan penekanan pada pengajaran keterampilan masa depan.

Ivan melanjutkan bahwa Sampoerna juga membantu karyawan yang hendak memasuki masa pensiun dengan pelatihan termasuk cara merintis usaha. Berkat program itu, banyak karyawan Sampoerna khususnya para pelinting atau ibu-ibu yang bekerja di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) mampu membuka usaha setelah pensiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×