kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bosowa Semen mengalami penurunan penjualan semen 6% di semester I 2021


Jumat, 16 Juli 2021 / 15:32 WIB
Bosowa Semen mengalami penurunan penjualan semen 6% di semester I 2021
ILUSTRASI. Pekerja melakukan bongkar semen Bosowa. KONTAN/Muradi/30/07/2012


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bosowa Semen mengakui adanya penurunan penjualan semen sekitar 6% pada semester I-2021. Penurunan tersebut cenderung lebih disebabkan oleh dampak rendahnya volume penjualan semen domestik.

Marketing Division Head Bosowa Semen Nur Alamsyah menyampaikan, hal ini terjadi lantaran peningkatan anggaran infrastruktur pemerintah yang belum berdampak pada permintaan semen di semester pertama lalu.

Meski demikian, Bosowa Semen masih bisa mengerek penjualan semen di sektor properti di beberapa wilayah regional, misalnya untuk pembangunan proyek perumahan di Moncongloe Maros, Sulawesi Selatan.

“Jenis semen yang paling laris sejauh ini adalah semen Portland Composite Cement (PCC) karena menggunakan bahan klinker yang lebih efisien dan menggunakan bahan aditif alami yang tersedia di area pertambangan,” ungkap Alamsyah, Jumat (16/7).

Bosowa Semen pun secara konsisten terus melakukan konsolidasi internal. Di antaranya melalui inisiatif efisiensi seperti menjaga konsumsi bahan bakar dan bahan baku, serta mengatur portofolio penjualan semen.

Baca Juga: Kepemilikan Bosowa di Bank KB Bukopin (BBKP) Menyusut Sepanjang Kuartal I-2021

Manajemen Bosowa Semen masih optimistis penjualan semen di semester kedua tahun ini akan lebih prospektif dengan catatan proyek infrastruktur pemerintah sudah mulai berjalan. Penjualan semen milik perusahaan juga belum terdampak, khususnya di Sulawesi Selatan, yang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, bukan PPKM Darurat.

Di samping itu, penjualan semen Bosowa Semen di area Jawa Timur dan sekitarnya juga belum terdampak secara signifikan saat pelaksanaan PPKM Darurat di kawasan tersebut.

Namun, penjualan semen milik Bosowa Semen bisa saja tersendat, terutama untuk proyek pembangunan ibukota baru di Kalimantan Timur. “Pembangunan ibukota baru berlangsung di Agustus, namun karena PPKM bisa jadi mundur,” pungkas Alamsyah.

Sebagai informasi, Bosowa Semen memiliki dua pabrik semen. Salah satunya berlokasi di Maros, Sulawesi Selatan yang mana pabrik tersebut terintegrasi dengan tambang batu kapur yang menjadi bahan baku pembuatan semen. Pabrik Maros mampu menghasilkan klinker sebanyak 4 juta ton per tahun dan semen sebanyak 4,2 juta ton per tahun.

Bosowa Semen juga memiliki pabrik semen di Banyuwangi, Jawa Timur, yang berkapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun. Pabrik ini ditujukan untuk penjualan semen Bosowa Semen di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Selanjutnya: Industri Semen Berharap dari Proyek Infrastruktur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×