kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPH Migas minta PGN realisasi jaringan gas Jateng


Kamis, 13 Maret 2014 / 10:39 WIB
BPH Migas minta PGN realisasi jaringan gas Jateng
ILUSTRASI. Sarung bantal kotor dan jarang diganti bisa menjadi salah satu pemicu munculnya jerawat karena kuman yang menempel pada sarung bantal.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA.  Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas (BPH Migas) mendukung langkah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membangun jaringan gas distribusi di Jawa Tengah (Jateng). Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Gas BPH Migas Umi Asngadah. "Kami setuju dan sudah melalui keputusan forum," kata Umi, Rabu (12/3).

Seperti diketahui bahwa PGN akan berinvestasi untuk merevitalisasi jaringan distribusi gas dan juga akan membangun jaringan distribusi gas di wilayah Semarang dan sekitarnya. Jaringan distribusi gas yang akan dibangun dibagi dalam tiga tahap.

Dimana tahap 1 yakni di Semarang-Kendal-Demak sepanjang 48 kilometer dengan diameter 16 inci. Tahap kedua meliputi wilayah Ungaran dengan panjang 34 kilometer dengan diameter 16 inci. Adapun tahap ketiga di Solo Raya, Pati dan Pekalongan sepanjang 235 kilometer.

Sebelumnya Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Sommeng juga meminta PGN untuk segera membangun jaringan gas distribusi di Jawa Tengah. Langkah ini untuk mempercepat penyediaan kebutuhan gas khususnya di daerah.

"Saya pikir positif bagi PGN yang telah siap untuk melakukan pengembangan jaringan pipa distribusi gas bumi dalam rangka percepatan pemanfaatan gas bumi domestik kepada masyarakat," katanya.

Pernyataan tersebut dikemukakan menyusul rencana ground breaking proyek pipanisasi gas bumi di Jawa Tengah yang akan dilakukan pada pertengahan Maret 2014 ini. Ia juga mengungkapkan bahwa dalam pengembangan jaringan gas bumi, seharusnya dilakukan secara terpadu antara jaringan transmisi dan distribusi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Jawa Tengah Teguh Paryono bahwa masyarakat Jawa Tengah memang membutuhkan pasokan gas alam seiring dengan perkembangan perekonomian di wilayah itu.

Keinginan tersebut sejatinya sudah terbesit ada sejak lama, namun tak kunjung terealisasi. Pasalnya pada 2006 BPH Migas lebih memilih skema pengembangan infrastruktur melalui lelang.

BPH Migas sebelumnya menunjuk pemenang lelang Hak Khusus ruas transmisi Gresik-Semarang (Pertamina), Semarang-Cirebon (Rekayasa Industri) dan Kalimantan-Jawa atau Kalija (Bakrie & Brothers). Namun hingga saat ini belum ada satu pun proyek lelang yang teralisasi.

Teguh menambahkan dari tiga proyek besar tersebut, yang sudah mulai ada tanda-tanda berjalan adalah pembangunan pipa Kalija yang pemancangan awal pembangunannya akan dilakukan pada Jumat (14/3). Proyek ini menurut Teguh akan terintegrasi dengan jaringan distribusi gas bumi yang akan dibangun PGN. (Sanusi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×