Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Selain itu, setelah program penambahan kapal sampai kuartal-II selesai, pihaknya masih menghitung dan mempertimbangkan untuk penambahan capex di semester-II sambil memonitor perkembangan dan efek yang terjadi dengan adanya wabah Covid-19. "Dengan kondisi keuangan yang andal, BULL dalam posisi kuat untuk tetap berkembang," ujarnya.
Perlu diketahui, untuk semester 1 2020 BULL telah merealisasikan capital expenditure (capex) sekitar US$ 150 juta untuk pembelian 8 kapal tanker minyak. Kevin menyebut, sumber pendanaan berasal dari kombinasi pinjaman bank dan dana internal perusahaan.
Kevin juga menambahkan, untuk kuartal-I, pendapatan BULL meningkat hampir 2x lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut menurut Kevin terjadi karena adanya peningkatan armada kapal yang sampai dengan bulan Maret 2020 BULL telah memiliki armada sebanyak 30 kapal tanker.
Dengan bertambahnya armada Perseroan, Kevin memproyeksikan di kuartal-II dan semester-II tahun 2020 dapat meningkatkan pendapatan usahanya lebih dari 2x lipat untuk periode yang sama di tahun 2019 lalu dan menargetkan laba usaha di akhir tahun ini mencapai lebih dari 3x lipat.
Baca Juga: Begini proyeksi kinerja Buana Lintas Lautan (BULL) di kuartal II 2020
BULL sebagai salah satu pemilik armada terbesar di dunia untuk kapal berjenis Aframax, terus berusaha memenuhi permintaan kapal tanker yang saat ini juga banyak digunakan untuk floating storage, baik di perairan domestik maupun internasional selain untuk keperluan logistik pengangkutan minyak.
Kevin menuturkan bahwa BULL tidak memiliki strategi usaha khusus dalam masa pandemi saat ini karena hampir seluruh pendapatan usaha BULL berasal dari kontrak sewa. "Walaupun demikian kami tetap terus mencari peluang usaha lainnya dengan mencari kontrak-kontrak sewa yang baru untuk pengembangan armada kami selanjutnya," ujar Kevin.