Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), yakni PT Raharja Energi Cepu (RATU), akan melakukan penawaran saham perdana ((initial public offering/IPO). RAJA turut menopang IPO tersebut dengan divestasi 13% sahamnya.
Masa penawaran awal atau proses bookbuilding untuk penawaran umum perdana saham RATU akan berlangsung pada tanggal 17-23 Desember 2024, dengan target pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2025.
Mengutip prospektus IPO yang terbit di Harian Kontan Edisi 16 Desember 2024, RATU menawarkan 543.010.800 saham biasa. Dari total saham tersebut, 190.053.800 saham baru berasal dari portofolio RATU, setara 7% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Sementara itu, 352.957.000 saham merupakan saham divestasi milik RAJA atau setara 13% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Harga saham IPO RATU ditawarkan kepada investor di kisaran Rp900—Rp1.150 per saham. Dengan demikian, potensi dana segar yang diperoleh RATU dari IPO sebanyak-banyaknya mencapai Rp624,46 miliar.
Djauhar Maulidi, Direktur Utama RAJA, menjelaskan bahwa sektor hulu migas membutuhkan investasi besar untuk eksplorasi dan pengembangan. Melalui IPO ini, RATU akan memiliki lebih banyak opsi pendanaan untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi di sektor hulu minyak dan gas.
Sebagai perusahaan publik, RATU juga akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, sehingga meningkatkan kepercayaan investor dan mitra bisnis. IPO ini bertujuan untuk memperluas basis pemegang saham RATU dengan menarik investor ritel dan institusi. IPO diharapkan akan menjadi langkah awal bagi RATU untuk menjadi salah satu perusahaan nasional terkemuka di sektor hulu minyak dan gas, dengan aktif berkontribusi dalam peningkatan produksi minyak dan gas di Indonesia.
Saat ini, RATU memiliki portofolio investasi di dua blok strategis, yaitu Cepu di Jawa Timur (dioperatori oleh ExxonMobil) dan Jabung di Jambi (dioperatori oleh Petrochina). Kedua blok ini memiliki potensi cadangan minyak dan gas bumi yang signifikan, didukung oleh proyek-proyek eksplorasi dan produksi yang telah berjalan dengan baik. Melalui partisipasi dalam kedua blok ini, RATU memperoleh aliran pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.
Per 30 Juni 2024 RATU mencetak pendapatan bersih sebesar US$27,95 juta, naik secara year-on-year senilai US$11,51 juta. Sedangkan laba bersih RATU per 30 Juni 2024 mencapai US$7,39 juta, meningkat dibandingkan setahun sebelumnya senilai US$6,14 juta.
Divestasi saham RATU merupakan langkah strategis dalam transformasi PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) untuk menjadi perusahaan energi yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Dana hasil divestasi akan dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek di sektor midstream, downstream, serta energi berkelanjutan yang tengah dikerjakan oleh RAJA.
Dengan portofolio bisnis yang lebih terdiversifikasi, RAJA dapat mengurangi risiko dan meningkatkan ketahanan perusahaan dalam menghadapi dinamika industri energi yang terus berkembang. Langkah ini juga mencerminkan komitmen RAJA dalam menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
RAJA optimis bahwa langkah ini akan mendukung pengembangan RATU lebih lanjut, sekaligus memperkuat posisi RAJA sebagai salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia. Dengan permintaan energi yang terus meningkat, IPO RATU juga membuka peluang bagi investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan industri hulu migas Indonesia yang menjanjikan.
Selanjutnya: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.037 Per Dolar AS Pagi Ini, Paling Anjlok di Asia
Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Naik Rp 3.000 Hari Ini 17 Desember 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News