Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
Dengan berbekal proyek-proyek tersebut, manajemen BUKK optimistis laju bisnis di paruh kedua ini akan terus bertumbuh. Sehingga, target-target yang diincar perusahaan dapat tercapai di penghujung tahun nanti.
Untuk menyukseskan agendanya itu, BUKK menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 440 miliar. Per semester I-2023, BUKK sudah menyerap dana capex sebesar Rp 309 miliar dari yang dianggarkan.
Genjot pendapatan
Di sisa tahun ini, BUKK fokus mengejar target pendapatan Rp 5,13 triliun dan laba bersih Rp 457 miliar sampai akhir tahun nanti. Target ini lebih besar dari kinerja pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp 4,14 triliun, dengan laba bersih Rp 450,5 miliar.
Baca Juga: Bukaka Teknik Utama (BUKK) Optimistis Target Pertumbuhan Bisnis Tahun Ini Tercapai
dapun tumpuan pendapatan BUKK tahun ini antara lain pekerjaan PLTA Kerinnci senilai Rp 909,11 miliar, penggantian atau duplikasi jembatan Callender Hemilton di Pulau Jawa senilai Rp 602,20 miliar, dan pembangunan PLTA Poso Energy senilai Rp 169,26 miliar.
Kemudian ada juga pengadaan new pumping unit serta spare part dan consumable pada proyek PHR senilai Rp 91,26 miliar, dan pembangunan struktur atap baja stasiun Halim senilai Rp 77,68 miliar.
Selain proyek konstruksi, BUKK juga berhasil mencetak pendapatan dari ekspor garbarata. Ekspor garbarata dan sparepart-nya ditujukan ke sejumlah negara, seperti India, Thailand, Jepang dan Bangladesh dengan nilai ekspor Rp 26,40 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News